REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Kapolres Lampung Tengah AKBP Purwanto Puji Sutan menyebut bahwa sedikitnya terdapat 10 warga di wilayahnya yang menjadi simpatisan kelompok radikal termasuk di dalamnya kelompok ISIS. "Sekitar 10 simpatisan. Tidak ada yang terkorelasi langsung," kata AKBP Purwanto di Polres Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Jumat (28/7).
Saat dimintai keterangan terkait beredarnya kabar bahwa 10 warga ini termasuk dalam kelompok warga Lampung yang baru dideportasi dari Suriah, Purwanto enggan menjelaskan rinci. Kendati demikian, dia mengakui terus memantau aktivitas kesepuluh simpatisan ini.
Selain itu, polisi juga berkoordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat untuk menjalin hubungan kedekatan dengan mereka sebagai upaya kontraradikalisasi. "Mereka kami pantau. Lalu upaya preventif dengan pendekatan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat," katanya.
Dalam upaya kontraradikal ini, pihaknya mengedepankan peran Bhabinkamtibmas yang menemui langsung para simpatisan dengan cara sambang atau mendatangi pintu ke pintu. "Kami datangi mereka, kami tidak membicarakan masalah radikalisme, terorisme. Kami hanya pendekatan hati ke hati sehingga mereka bisa mempercayai kami dan berkenan membicarakan problem mereka," katanya.
AKBP Purwanto berharap melalui cara ini para simpatisan tersebut dapat mengubah pemahamannya menjadi benar dan pada akhirnya bisa kembali berbaur dengan masyarakat. Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno mengatakan ada 19 warga Lampung yang dideportasi oleh Pemerintah Suriah karena diduga hendak bergabung dengan organisasi radikal ISIS.