Jumat 28 Jul 2017 08:55 WIB

Inilah Mengapa Bani Israil Terusir dari Tanah Suci

Israel
Foto: info palestina
Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Harun Husein *)

Mengapa Bani Israil sampai terusir dari Tanah Suci, dan tercerai berai ke berbagai belahan dunia hingga dua millenium? Bukankah mereka adalah umat pilihan, dan Israel adalah Tanah yang dijanjikan ( the promised land ) untuk mereka?

Pakar eksatologi Islam, Imran N Hosein, dalam bukunya Jerusalem in the Qur’an , menegaskan pemberian tanah yang dijanjikan itu bukan tanpa prasyarat. Syarat itu, kata dia, tertulis dalam kitab suci. Dalam al-Qur’an, syarat itu tertulis dalam surah al-Anbiyaa ayat (105): “Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Adz Dzikr bahwasanya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”

Saat ini, Kitab Zabur merupakan bagian dari Perjanjian Lama. Di Indonesia, biasa tertulis sebagai Kitab Mazmur, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Psalm. Pernyataan tersebut tertulis dalam Mazmur 37:29:

“Orang-orang saleh akan mewarisi Tanah (Suci) dan tinggal di sana selamanya.” Pernyataan senada juga terdapat dalam ayat-ayat lain di Kitab Mazmur Bab 37.

Alhasil, ketika Bani Israil meninggalkan perilaku saleh, mereka terusir dari Tanah Suci. Pengusiran pertama terjadi setelah Nebukadnezar, Raja Babilonia, menghancurkan Yerusalem pada tahun 585 SM.

Pengusiran kedua terjadi ketika Titus, komandan tentara Romawi, menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M. Pada kedua peristiwa itu, Haykal/Kuil/Masjid Sulaiman juga dihancurkan.

Kedua kejadian itu tertulis dalam Alquran, surah al-Israa’ (nama lainnya adalah surah Bani Israil), ayat 4-7. Ayat 4. “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.

Ayat 5, "Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampungkampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana."

Ayat 6, "Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anakanak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar."

Ayat 7, "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai."

Lantas, apa yang terjadi sebelum kedua peristiwa penghancuran Yerusalem itu?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement