REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perwakilan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Didin Wahidin berharap melalui ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XV mampu mengintegrasikan intelektualitas dan spiritualitas.
Menurutnya, terintegrasinya antara kemampuan intelektual dan spiritual yang seimbang, diharapkan akan menciptakan generasi yang lebih baik. “Harapannya, ajang MTQMN ini bisa menciptakan generasi yang pintar secara intelektual dan baik secara spiritual," kata Didin, di sela jamuan makan malam di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (27/7) malam.
Ia menekankan, perpaduan kemampuan spiritual dan intelektual yang seimbang akan melahirkan generasi yang cerdas dan cekatan secara intelektual, namun tanpa meninggalkan kecerdasan secara spiritual.
"Perpaduan ini kalau dimiliki generasi muda kita, pastiakan menjadi luar biasa," ujarnya.
Jamuan makan malam bagi kafilah dan pendamping dari ratusan perguruan tinggi di Tanah Air itu juga dihadiri Rektor UB Prof Moch Bisri, Rektor UM Roffiuddin, serta perwakilan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Didin Wahidin.
MTQMN XV diikuti oleh 241 perguruan tinggi di Tanah Air dengan jumlah kafilah hampir 4.000 orang itu rencananya dibuka oleh Menristekdikti M Nasir, Jumat (28/7) malam di lapangan Rektorat UB.