Jumat 28 Jul 2017 19:07 WIB

PSSI Gunakan Wasit Asal Australia dan Kirgistan di Liga 1

Wasit/ilustrasi
Foto: ap
Wasit/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI memutuskan untuk mempekerjakan wasit asing pada ajang Liga 1. Otoritas sepak bola Tanah Ait ini menyebutkan langkah ini demi meningkatkan mutu kompetisi. 

"PSSI berinisiatif untuk mendatangkan wasit asing. Australia dan Kirgistan menjadi dua negara awal yang dipilih oleh PSSI untuk mengirimkan wasitnya agar bisa bekerja memimpin pertandingan di kompetisi Indonesia yang sedang berjalan saat ini. Para wasit tersebut memiliki lisensi wasit dari FIFA," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, dikutip dari laman resmi PSSI, Jakarta, Jumat (28/7). 

Wacana penggunaan wasit asing memang terus mengemuka seiring dengan banyaknya keluhan klub-klub Liga 1 tentang kepemimpinan perangkat pertandingan. 

PSSI cenderung sepaham dengan mantan Direktur Wasit FIFA George Cumming, yang pernah berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan kualitas wasit di Indonesia perlu ditingkatkan. 

Terkait wasit dari Australia dan Kirgistan, Ratu Tisha menyebut mereka didatangkan untuk periode pertama. Rencananya akan ada tiga periode dan di setiap periode PSSI akan mempekerjakan wasit dari negara berbeda. 

"Pada periode pertama, mereka diperkirakan datang 2 Agustus 2017 dan bertugas sampai 15 Agustus 2017. Selanjutnya di periode kedua diperkirakan tanggal 16-28 Agustus 2017, berikutnya di periode ketiga tanggal 29-11 September 2017. Setiap periodenya kami menggunakan wasit dari negara yang berbeda," kata Ratu. 

Adapun pada periode perdana, PSSI nantinya mendatangkan dua set wasit yaitu terdiri dari dua wasit utama dan enpat asisten wasit.

Selain meningkatkan kualitas dan mutu pertandingan dengan perbaika kinerja wasit juga perangkatnya, PSSI berharap keberadaan wasit asing juga dapat memberi pelajaran atau transfer ilmu kepada wasit lokal.

Kemudian, PSSI menegaskan, program wasit asing ini pada akhirnya akan diarahkan pada pertukaran perangkat pertandingan dengan negara-negara lain. 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement