Jumat 28 Jul 2017 19:33 WIB

JK: Indonesia akan Selalu Mendukung Kemerdekaan Palestina

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menerima piagam pengharagaan dari Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abd Rahman Rahim (kiri) saat menghadiri Milad ke-54 Unismuh Makassar di Kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7).
Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menerima piagam pengharagaan dari Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abd Rahman Rahim (kiri) saat menghadiri Milad ke-54 Unismuh Makassar di Kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Republik Indonesia HM Jusuf Kalla menegaskan, Indonesia akan tetap mendukung kemerdekaan rakyat di Palestina. Meskipun, kata Kalla, tekanan dari luar negeri meminta Indonesia tidak berpihak kepada negara tersebut.

"Indonesia akan selalu berpihak kepada Palestina," tegas Jusuf Kalla usai menerima Tanda Kehormatan Anugerah Unismuh Makassar Pertama di Kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7).

Meski dukungan kemerdekaan itu mengalir, kata duta perdamaian ini menuturkan, rakyat di Palestina harus bersatu memerangi kezaliman dan serangan agresi militer Israel. Adanya dua kubu di negara Palestina yang berkonflik politik dan militer yang terus berkepanjangan yakni kubu Fatah dan kubu Hamas akan semakin menyulitkan Palestina meraih kemerdekaan.

"Kita terus mendukung kemerdekaan mereka, tapi syaratnya perseteruan dua kubu ini harus diselesaikan dan mereka harus bersatu," papar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini kepada wartawan.

Diketahaui, konflik antara dua kubu Fatah dan Hamas terus bergulir mengakibatkan perang sipil di Palestina hingga konflik politik serta militer yang berlangsung sejak 2006. Akibat konflik antarsesama masyarakat Palestina itu, wilayah Palestina secara de facto terbagi menjadi dua wilayah, yakni Jalur Gaza dikuasai Hamas dan wilayah Tepi Barat yang dikuasai Fatah.

Ditambah lagi, serangan tentara Israel dengan mengarahkan rudal ke pemukiman warga sipil hingga ke Masjidil Aqsa Palestina belum lama ini untuk mengusai daerah Yuresalem. Kejadian ini menambah perjalanan kelam Palestina diterjang konflik yang berkepanjangan.

Selain itu, lebih dari 100 warga Palestina terluka akibat serangan gas air mata dan granat pasukan Israel saat mereka menuju masjid setempat untuk melaksanakan ibadah pada Kamis (27/7) waktu setempat.

Sebelumnya, pasukan militer Israel berhasil menguasai Yuresalem termasuk masjid tersebut, dan melarang adanya aktivitas di tempat itu. Hal ini memicu kemarahan warga hingga terjadi demostrasi besar-besar hingga terjadi bentrokan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Kendati demikian, dengan adanya tekanan dari luar negeri dan aksi demonstrasi di pelbagai negara termasuk Indonesia mengecam penyerangan itu, pihak militer Israel akhirnya membuka kembali akses agar warga kembali beribadah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement