REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mencanangkan 2017 sebagian tahun keselamatan berlalu-lintas, untuk menekan jumlah pelanggaran lalulintas yang kerap kali menyebabkan kecelakaan dan menelan banyak korban. Polri juga pastikan bahwa tahun keselamatan berlalu-lintas 2017 tidak hanya berlaku di tahun ini saja. Melainkan di tahun-tahun selanjutnya.
"Ini harus kita jaga secara simultan, jangan hanya "hangat-hangat tahi ayam", disingkronkan ini untuk seterusnya," ujar Wakapolri Komjen Syafrudin di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (30/7).
Syafruddin menerangkan upaya polri dan Pemerintah serta pihak swasta dalam pelaksanaan arus mudik 2017 memang telah maksimal. Keberhasilan dalam menekan jumlah kecelakaan dan korban jiwa ini kata dia harusnya terus diwujudkan dalam keseharian dalam meningkatkan kualitas keselamatan dan budaya tertib berlalu-lintas.
Oleh karena itu lanjut jenderal bintang tiga ini, yang perlu diperhatikan adalah membangun karakter para pengemudi dan masyarakat untuk kesadaran dan tertib dalam berlalu-lintas. Kedua memperbaiki Infrastuktur untuk mendukung penekanan angka kecelakaan dan terakhir pelayanan pasca kecelakaan yang juga perlu ditingkatkan.
"Jadi pembangunan karakter kepada manusianya, sistemnya yang diperbaiki oleh perhubungan, strukturnyadari Kementrian PUPR harus kuat harus sinkron," kata dia.
Tahun ini sambungnya angka kecelakan lalu lintas turun 30 persen dan diharapkan melalui kampanye ini tahun depan pun dapat turun 30 persen lagi. Dengan demikian tegasnya memang para pengguna jalan, pengendara roda dua dan roda empat serta angkutan umum memiliki peran penting untuk bersama-sama membangunan karakter bangsa menuju keselamatan berlalu lintas yang lebih konkrit dan lebih jelas dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.