REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Topan Nesat melanda beberapa wilayah di Cina bagian tenggara dan Taiwan, Ahad, hingga mengakibatkan beberapa warga dievakuasi. Topan kesembilan pada tahun ini telah mengakibatkan tanah longsor di Provinsi Fujian, China.
Dengan kecepatan maksimum 33 kilo meter per detik, topan tersebut mendarat di Kota Fuqing tepat pukul 06.00 waktu setempat (05.00 WIB) setelah melintasi Pulau Pingtan. Demikian disampaikan otoritas meteorologi setempat yang dikutip Kantor Berita Xinhua.
Pemerintah Kota Fuqing mengerahkan para petugasnya dan tenaga sukarelawan agar meningkatkan patroli untuk memastikan keselamatan warga saat hujan deras melanda. Pada pukul 10.00, Nesat berubah menjadi badai tropis dan mengarah ke baratdaya dengan kecepatan 15-20 kilometer per jam.
Sementara itu, topan kesepuluh, Haitang, diperkirakan melanda wilayah selatan Taiwan pada Ahad malam kemudian menuju wilayah antara Xiapu dan Jinjian, Provinsi Fujian, Senin (31/7) pagi. Demikian prakiraan cuaca Pusat Meteorologi Nasional China (NMC).
Haitan dan Nesat diperkirakan akan disertai hujan deras dan badai kuat di wilayah pesisir itu. Curah hujan di beberapa wilayah diperkirakan mencapai 500 milimeter dan kawasan perbukitan sangat rawan longsor.
Pada Sabtu (29/7), sekitar 27 ribu jiwa warga di perkampungan nelayan di Provinsi Fujian yang berbatasan laut dengan Taiwan telah dievakuasi ke tempat yang aman.
Pihak otoritas setempat mengeluarkan larangan melaut hingga 1 Agustus 2017. Di Taiwan, Haitang datang pada pukul 11.00 waktu setempat (10.00 WIB) dan hujan deras diperkirakan akan mengguyur Pingtung, Chiayi, Tainan, Tainan, dan Kaohsiung atau beberapa saat setelah Nesat berlalu.