Senin 31 Jul 2017 01:14 WIB

Empat Negara Arab Nyatakan Bersedia Berdialog dengan Qatar

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Kota Doha, Qatar.
Foto: EPA
Kota Doha, Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA – Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab dilaporkan telah sepakat untuk menajalin dialog dan negosiasi dengan Qatar. Keputusan tersebut diambil setelah menteri luar negeri dari keempat negara Teluk Arab bertemu di Manama, Bahrain, pada Ahad (30/7).

Dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pascapertemuan tersebut, para menteri dari empat negara Arab pertama-tama menyampaikan apresasi mereka kepada Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa. Ia dinilai telah memberikan pandangan bijaknya untuk mencapai kepentingan dan solidaritas bersama di antara negara-negara Arab.   

Para menteri dari empat negara Arab kemudian menyatakan kesediaan mereka untuk berdialog dengan Qatar. Namun dengan syarat, Qatar harus mengumumkan keinginannya yang tulus untuk menghentikan dukungan dan pendanaan terhadap kelompok teroris atau ekstremis. Qatar juga diminta untuk menghentikan penyebaran retorika kebencian dan intervensi dalam urusan negara lain.

Bila hal tersebut dapat dipenuhi, maka keempat negara Arab akan bersedia menjalin komunikasi dengan Qatar guna menyelesaikan krisis Teluk. Selain mengumumkan hal tersebut, keempat negara Arab pun menyatakan bahwa tindakan yang telah diambil selama ini terhadap Qatar merupakan tindakan kedaulatan dan sesuai dengan hukum internasional. Walaupun klaim ini sempat diprotes oleh Qatar.

Para menteri juga sepakat untuk terus melanjutkan konsultasi dan koordinasi hingga krisis di Teluk teratasi. Terkait hal ini, mereka mengaku menghargai peran yang diambil Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah yang telah menjadi mediator bagi negara-negara yang terlibat krisis.

Pada 5 Juni lalu, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan memblokade seluruh akses dari dan menuju negara tersebut. Hal itu dilakukan karena keempat negara menuduh Qatar menjadi pendukung dan penyokong kelompok ekstremis dan teroris di Teluk. Tuduhan tersebut segera dibantah oleh Doha.

Belakangan negara-negara Teluk mengajukan 13 tuntutan kepada Qatar. Tuntutan tersebut harus dipenuhi bila Qatar ingin terbebas dari blokade dan embargo. Namun Qatar telah menyatakan bahwa poin-poin dalam tuntutan tersebut tidak realistis dan mustahil dipenuhi. Qatar bahkan menyatakan bahwa tuntutan itu merupakan intervensi terhadap kedaulatannya. Adapun tuntutan tersebut antara lain meminta Qatar memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menghentikan pendanaan terhadap kelompok teroris, dan menutup media penyiaran Aljazirah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement