Senin 31 Jul 2017 17:33 WIB

In Picture: Konservasi Situs Fosil Banjarejo

.

Red: Mohamad Amin Madani

Komunitas Peduli Fosil Banjarejo melakukan konservasi fosil di bawah pengawasan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, di lokasi situs penemuan fosil gajah purba di Desa Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (31/7). (FOTO : Antara/Aji Styawan)

Komunitas Peduli Fosil Banjarejo melakukan konservasi fosil tanduk banteng di bawah pengawasan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, di lokasi situs penemuan fosil gajah purba di Desa Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (31/7). (FOTO : Antara/Aji Styawan)

Komunitas Peduli Fosil Banjarejo melakukan konservasi fosil di bawah pengawasan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, di lokasi situs penemuan fosil gajah purba di Desa Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (31/7). (FOTO : Antara/Aji Styawan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Komunitas Peduli Fosil Banjarejo melakukan konservasi fosil di bawah pengawasan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, di lokasi situs penemuan fosil gajah purba di Desa Banjarejo, Gabus, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (31/7).

Selain fosil gajah purba yang diduga spesies Stegodon, di lokasi itu juga ditemukan sejumlah fosil di antaranya tanduk dan kaki depan banteng (Bibos paleosondaicus), gigi buaya muara (Crocodylus sp), gigi buaya sungai (Gavialis sp), serta fragmen rusa (Cervidae) yang kini masih dalam proses pengkajian lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement