Selasa 01 Aug 2017 05:11 WIB
Banjir Belitung Timur

Kemensos Gelontorkan Rp 2,72 Miliar Penanganan Pascabanjir

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hazliansyah .
Kondisi banjir di Belitung Timur
Foto: Ist
Kondisi banjir di Belitung Timur

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG TIMUR -- Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menggelontorkan Rp 2,72 miliar dalam penanganan masa pascabencana banjir di Kabupaten Belitung Timur dan Belitung.

Rinciannya Rp 2,3 miliar untuk Kabupaten Belitung Timur dan Rp 333,8 juta untuk Belitung. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan jaminan hidup kepada 633 jiwa, bahan bangunan rumah kepada 95 kepala keluarga, bantuan penguatan ekonomi kepada 44 kepala keluarga, dan bantuan paket sembako untuk 195 kepala keluarga.

Bantuan diserahkan langsung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Gedung MPB Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Senin (31/7).

Sebelumnya dalam tahap masa tanggap darurat, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp 1,06 miliar yang terdiri dari santunan ahli waris, bantuan logistik, mie instan, dan bantuan peralatan kebersihan.

Seperti diketahui, hujan deras yang berlangsung sejak Jumat (14/7) hingga Ahad (16/7) menyebabkan banjir yang luas di beberapa wilayah di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.

Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Belitung Timur yang terendam banjir yaitu Kecamatan Simpang Renggiang, Kepala Kampit, Dendang, Damar, Gantung, dan Manggar. Di desa pangkalan kecamatan Gantung - Belitung Timur ketinggian air bahkan mencapai atap rumah.

"Semoga bantuan ini bisa meringankan beban bapak dan ibu sekalian. Saya harap Belitung Tinur bisa segera bangkit," kata Khofifah seperti keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (31/7).

Khofifah mengatakan, di berbagai daerah, banjir besar yang terjadi bukan tanpa sebab. Menurutnya banjir dipicu meningkatnya lahan kritis, berkurangnya tutupan lahan, degradasi lingkungan, berkurangnya resapan air dan perkebunan yang tidak memerhatikan konservasi lingkungan ditambah intensitas hujan yang sangat tinggi.

"Mari jadikan musibah ini sebagai peringatan dini bagi kita semua untuk senantiasa meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan kewaspadaan dalam menghadapi bencana," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement