REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo membantah menyembunyikan jutaan euro dari pendapatannya untuk menghindari pajak. Bantahan ini disampaikannya dalam sidang pengadilan di Pozuelo de Alarcon, Madrid, Senin (31/7).
Olahragawan dengan bayaran tertinggi di dunia menurut majalah Forbes ini merupakan bintang sepak bola terbaru yang jatuh dari persoalan pajak di Spanyol. Dia mengikuti jejak saingan utamanya di lapangan hijau, Lionel Messi, yang dinyatakan bersalah atas pelanggaran yang sama tahun lalu.
"Saya tidak pernah menyembunyikan apapun, saya juga tidak berniat menghindari pajak," kata Ronaldo kepada pengadilan, menurut pernyataan dari agen olahraga yang mewakili dia, Gestifute, dikutip dari Aljazeera, Selasa (1/8).
Ronaldo mengklaim selalu mengajukan pengembalian pajak secara sukarela. Sebab, kata dia, semua pihak wajib mengajukan pengembalian dan membayar pajak sesuai penghasilan mereka. Ia menegaskan, semua yang mengenalnya paham bahwa Ronaldo tak mau main-main dengan pajak.
Ronaldo dituduh menghindari pajak sebesar 14,7 juta euro dan persidangan ini
menarik perhatian puluhan wartawan. Akan tetapi, Ronaldo masuk dan meninggalkan pengadilan melalui sebuah garasi bawah tanah untuk menghindari pers.
Jaksa menuduh dia mengambil keuntungan dari struktur perusahaan yang dibuat pada tahun 2010 untuk menyembunyikan pendapatan yang dihasilkan di Spanyol dari hak citranya. Mereka mengatakan ini adalah "pelanggaran kewajiban fiskal secara sukarela dan sadar di Spanyol".
Jaksa menuduh pemain terbaik dunia empat kali itu menghindari pajak melalui perusahaan cangkang yang berbasis di British Virgin Islands dan satu lagi di Irlandia, yang dikenal dengan tarif pajak perusahaan rendah.
Selain itu, mereka mengatakan bahwa striker Real Madrid itu hanya mengumumkan 11,5 juta euro pendapatan di Spanyol dari 2011 sampai 2014, sementara yang sebenarnya dia dapatkan selama itu mendekati 43 juta euro.
Mereka juga menuduhnya secara sadar menolak memasukkan 28,4 juta euro pendapatan terkait dengan penjualan hak citranya untuk periode 2015-2020 ke perusahaan Spanyol.
Hakim Madrid Monica Gomez Ferrer kini harus memutuskan apakah penyidikan tersebut dilanjutkan ke pengadilan.
Ronaldo mengatakan kepada pengadilan bahwa dia tidak menciptakan struktur khusus untuk mengelola hak gambarnya saat pindah ke Real pada 2009. Ia menyebut perusahaan-perusahaan tersebut didirikan pada 2004 saat dia asih berada di Manchester United. Struktur ini dianggap sah oleh kantor pajak Inggris.
Jika dia diadili dan dinyatakan bersalah, Ronaldo berisiko didenda paling sedikit 28 juta euro (Rp 440 miliar) dan berpotensi dipenjara selama tiga setengah tahun.
Sejak memperpanjang kontraknya November lalu hingga 2021, Ronaldo adalah bintang olahraga terlaris di dunia dengan perolehan 93 juta dolar AS (Rp 1,23 triliun) pada 2016-2017, menurut Forbes.