REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengecam ucapan Brett McGurk yang menghubungkan Turki dengan kelompok-kelompok teror di Suriah. Brett McGurk merupakan utusan khusus Presdien AS, Donald Trump untuk Koalisi Global melawam ISIS.
Pernyataan McGurk ini disampaikan saat ia menjadi pembicara dalam sebuah panel diskusi yang bertema Perang Presiden AS Donald Trump Untuk Melawan Terorisme di Institut Timur Tengah, Washington. Menurut McGurk kota Idlib telah berubah menjadi zona aman bagi teroris Alqaidah di perbatasan Turki.
Menanggapi hal tersebut, Kalin menjelaskan bahwa struktur terorisme di Idlib tidak dapat dikaitkan dengan Turki.
"Mengapa? Karena kita tidak mengendalikan Idlib, ada orang Amerika dis ana, YPG disana, ada pasukan Rusia dan rezim," kata Kalin seperti dilansir aa.com.tr (1/8).
Ia melanjutkan, beberapa tahun lalu karena perang di Suriah, sebuah koridor pengungsi didirikan oleh institusi Turki seperti Bulan Sabit Merah Turki, badan nirlaba dan Lembaga Bantuan Bencana yang terlibat dalam upaya untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan ke Idlib.
"Setelah evakuasi Aleppo, ledakan populasi terjadi di Idlib," kata Kalin.
Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Huseyin Muftuoglu juga menyampaikan kritiknya secara tertulis atas ucapan McGurk. Ia menganggap pernyataan McGurk begitu provokatif.
Muftuoglu menjelaskan, AS telah mendukung sebuah organisasi teroris PKK/PYD bersama beberapa kelompok milisi Arab lainnya di bawah payung Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
AS memandang SDF sebagai mitra terpercaya dalam perjuangannya melawan Daesh dan terus menyediakan senjata dan peralatan untuk menentang keberatan Turki.
PKK dinilai telah melakukan kampanye teror melawan Turki selama lebih dari 30 tahun yang menyebabkan kematian lebih dari 40 ribu orang.