Selasa 01 Aug 2017 19:33 WIB

Semua Proyek Industri akan Dikenai Aturan TKDN

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah menyiapkan peraturan presiden (Perpres) mengenai penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Peraturan ini diharap mampu membuat setiap proyek industri baik milik pemerintah maupun swasta lebih banyak menggunakan komponen hasil industri dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peraturan ini masih dibahas di tingkat menteri. Harapannya dalam minggu-mingggu ke depan kebijakan ini sudah bisa diterbitkan.

"Intinya, Presiden tekankan semua produk yang diproduksi di dalam negeri harus digunakan. Supaya pengunaan ini bisa membangun industri kita. Jadi membangun kejayaan indonesia juga," ujar Luhut, Selasa (1/8).

Dengan adanya peraturan ini maka pemerintah bisa memberikan sanksi kepada pihak manapun yang tidak mengikuti aturan tersebut. Sebab aturan ini nantinya akan diawai secaa langsung oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Salah satu isi Perpres yang akan diterbitkan adalah persoalan disparitas harga komponen lokal dan impor. Selama ini ada kecenderungan perbedaan harga mencapai 10-15 persen membuat pemilik proyek bisa melakukan impor tanpa menggunakan komponen lokal.

Angka ini yang perlu dikaji kembali sehingga nantinya didapat disparitas yang menjadi patokan untuk impor atau tidak sebuah komponen penunjang proyek industri. "Bisa kita kaji 10-15 persen," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement