REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengungkapkan PSSI dan Liga Indonesia masih punya tanggungan utang kepada dirinya hampir Rp 25 miliar. "Yang pasti utang-utang untuk PSSI itu sudah tercatat di auditor independen," ujarnya kepada wartawan di sela kunjungannya ke Ngawi dalam rangkaian acafa safari pesantren dalam rangka pencalonan dirinya sebagai Gubernur Jatim 2018, Selasa (1/8).
Dalam siaran persnya, ia mengaku sudah mengirim surat tiga kali ke PSSI, namun sampai sekarang belum ada jawaban yang menjelaskan bagaimana dan kapan utangnya terbayar. "Tanya aja ke ketua umum (Edy Rahmayadi). Mungkin beliau masih sibuk, termasuk rencana maju Pilkada Sumatra Utara. Jadi masih belum bisa jawab bagaimana dan kapan PSSI akan bayar," ucapnya.
Ketua Umum Kadin Jatim itu menyarankan wartawan konfirmasi ke Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang tahu sejarah dan penggunaan anggaran pinjaman tersebut. "Salah satunya untuk bayar ke klub-klub peserta liga karena kesulitan cashflow maka pinjam dulu ke saya pribadi. Begitu juga di PSSI, karena kesulitan bayar kewajiban. Kan memang PSSI tidak dapat uang dari pemerintah. Jadi kalau kesulitan, ya pinjam dulu ke saya," katanya.
Saat menjadi Wakil Ketua Umum PSSI hasil kongres rekonsiliasi di Borobudur, ia mengaku juga membayar semua utang-utang PSSI hasil Kongres Solo kepada para pelatih dan wasit. "Saya dulu juga tanggung jawab. Kami bayar semua beban masa lalu sehingga PSSI mula dari nol beban. Tanpa beban utang dengan para pihak. Mungkin masih ingat, salah satunya saya bayari kewajiban PSSI ke pelatih Timnas Nil Maizar," katanya.
Langkah berikutnya, kata dia, pihaknya akan mengadukan secara resmi ke Pemerintah bila PSSI tidak memberikan "roadmap" penyelesaian atas hutangnya. "Selama ini masih saya simpan, tapi jika mereka tidak ada niat baik mau menyelesaikan kewajibannya maka saya akan buat surat resmi ke Menpora agar semua terbuka," katanya.