REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel ditengarai telah mencuri dokumen penting dari Masjid Al-Aqsha. Menurut Kepala Jerusalem International Center Hassan Khater, pencurian itu dilakukan saat mereka menutup masuk pintu Al-Aqsha buat warga Palestina.
Seperti dikutip Al Arabiya awal pekan ini, Pencurian dokumen itu disebut terkait dengan barang tak bergerak terdaftar dalam Departemen Al-Awqaf yang mewakili 90 persen Kota Tua. Di antaranya terdapat properti, tanah dan aset hibah Islam.
The Jerusalem International Center memandang pencurian ini membuka jalan otoritas pendudukan untuk memanipulasi dokumen yang mereka ambil buat menghancurkan Al-Awqaf.
Pengambilan dokumen itu akan mengungkap hal detail dan rahasia Al-Awqaf, termasuk tanda tangan mereka. Ini memungkinkan Tel Aviv mendapat tanda tangan, mengetahui pihak yang memiliki kewenangan dan bagaimanana memindahkan atau berurusan dengan kepemilikan Al-Waqf.
Beberapa waktu lalu, Israel menutup Masjid Al-Aqsha secara sepihak. Israel juga memasang pemindai logam dan kamera pengawas. Langkah Israel mendapat penentangan dari umat Islam di seluruh dunia. Israel kemudian memilih untuk menyingkirkan alat pengaman tersebut.
Baca juga, Polisi Israel Tembak Imam Masjid Al-Aqsha Usai Shalat.