Rabu 02 Aug 2017 11:24 WIB

Krisis Teluk, Warga Qatar Gagal Laksanakan Ibadah Haji

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
jamaah haji (ilustrasi).
Foto: EH Ismail
jamaah haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pemutusan hubungan bilateral antara Arab Saudi dan Qatar menyebabkan warga Qatar tidak dapat melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.

Pemberangkatan calon jamaah haji asal Qatar terpaksa dibatalkan setelah adaya pembatasan penerbangan dan keengganan perusahaan Saudi untuk bekerja sama dengan perusahaan Qatar.

Pihak Arab Saudi mengaku tidak melarang warga Qatar untuk melaksanakan ibadah haji. Namun, perusahaan Qatar yang bergerak dalam bidang agen perjalanan ibadah haji mengaku mengalami kesulitan untuk memberangkatkan calon jamaah haji mereka.

Salah satunya dengan adanya kebijakan pembatasan penerbangan dari Qatar dan kesulitan dalam mengatur akomodasi dan transportasi di Arab Saudi.

"Ini adalah masalah multi-sisi. Di satu sisi, pejabat Saudi tidak mempermudah perusahaan untuk mempersiapkan ibadah haji, dan di sisi lain, perusahaan-perusahaan Saudi yang menyediakan layanan untuk haji seperti akomodasi enggan untuk bekerja sama dengan perusahaan haji Qatar karena takut memperoleh sanksi sehubungan dengan adaya undang-undang simpati yang disahkan, " ujar perwakilan Komite Hak Asasi Manusia Nasional Qatar (NHRC), Saad al-Abdullah seperti dilansir Aljazirah (1/8).

NHRC dan Organisasi Hak Asasi Manusia Arab yang berbasis di Inggris (AOHR) telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk meminta fasilitas dalam mempersiapan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi.

Menurut AOHR, Arab Saudi mengizinkan Iran untuk menetapkan layanan konsuler selama pelaksanaa ibadah haji. Namun Saudi tidak menawarkan hal yang sama kepada Qatar.

Salah seorang pemilik biro perjalanan ibadah haji Qatar, Hatem al-Mansoori mengatakan pelaksanaan ibdah haji bagi calon jamaah haji asal Qatar hampir mustahil dilakukan pada tahun ini. "Bahkan jika sanksi tersebut dicabut, sudah terlambat untuk membawa calon jamaah haji asal Qatar ke arab Saudi tahun ini, karena persiapan harus dilakukan terlebih dahulu," katanya.

Pemerintah Saudi telah menetapkan bahwa hanya dua bandara yang akan menyambut calon jamaah haji asal Qatar tahun ini dan para calon jamaah harus berangkat melalui Doha. Kebijakan ini dinilai menyulitkan bagi warga qatar yang menetap di luar negeri. Terkait hal ini, NHRC mengaku telah mengajukan keberatannya ke organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menolak upaya Qatar yang mencoba untuk mempolitisir masalah ibadah haji dan menganggapnya tidak menghormati jamaah yang sedang melaksanakan ibadah. Namun Menteri luar negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan Qatar tidak mempolitisasi masalah ibadah haji, namun Arab Saudi lah yang menjadikannya sebuah isu politik

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement