Rabu 02 Aug 2017 14:42 WIB

Diplomat Asing Belajar Budaya Indonesia di UMM

Sebanyak 12 diplomat asing dari 12 negara akan belajar bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: UMM
Sebanyak 12 diplomat asing dari 12 negara akan belajar bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Hingga sebulan ke depan, sebanyak 12 diplomat asing dari 12 negara akan belajar bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka berasal dari Afrika Selatan, Fiji, Iran, Jepang, Kamboja, Kazakhstan, Kolumbia, Laos, Papua Nugini, Spanyol, Sri Lanka, dan Zimbabwe.

UMM dipercaya melatih diplomat asing setelah melalui serangkaian seleksi yang dilakukan oleh Badan Diklat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Ini merupakan kali pertama Kemenlu bekerjasama dengan perguruan tinggi. Kesempatan ini diraih lantaran UMM memiliki beberapa keunggulan, di antaranya ketersediaan fasilitas pendukung, tenaga pengajar berkualitas, serta kurikulum dan silabus yang terstandar.

Ke-12 diplomat asing itu telah mengikuti pembukaan promosi budaya dan bahasa Indonesia oleh unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM yang berlangsung Selasa (1/8) malam, sementara pengenalan budaya Indonesia dilakukan mulai 2 hingga 31 Agustus 2017.

Kepala BIPA UMM Arif Budi Wurianto mengatakan selain belajar bahasa, peserta juga akan diajarkan tentang karawitan, menari, membatik, dan pariwisata. Beberapa tempat pariwisata di Malang, Batu, dan Probolinggo yang memungkinkan menjadi promosi yang bagus dengan negara mereka akan menjadi lokasi tujuan pembelajaran. Mereka juga akan ikut upacara peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang.

“Mereka nantinya akan bertugas menjadi diplomat Indonesia atau minimal mempopulerkan budaya dan pariwisata di negara masing-masing. Ini yang menjadi pembeda dengan program Darmasiswa RI,” kata Arif.

Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya mengatakan pembelajaran ini menjadi instrumen yang penting untuk diplomasi. Hal ini lantaran seorang diplomat mesti memiliki kemampuan diplomasi komunikasi dan pengalaman terkait kebudayaan di negara tempat tugasnya.

Pada pembukaan kegiatan, selain menjadi media perkenalan dengan tim BIPA sebagai pengajar, peserta juga disuguhi makanan khas Indonesia diiringi alunan lagu-lagu Jawa. Beberapa peserta bahkan menyumbangkan lagu, seperti Jabulisile Creasantia Msibi yang menyanyikan lagu dari Afrika Selatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement