REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar pelatihan guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Agrowisata Shaleha Ciamis. Pertanian menjadi salah satu bahasan utama yang diusung Pesantren Pertanian Darul Falah.
Wakil Ketua Pesantren Pertanian Darul Falah Kabupaten Bogor, Bunzamin Wibisono hadir sebagai salah satu pemateri pelatihan. Dia memaparkan, pentingnya pertanian dipelajari di sekolah-sekolah, khususnya pesantren.
"Pertanian menjadi penting bagi pesantren demi memompa kemandirian siswa dan pesantren itu sendiri. Kurikulum yang berbasis pertanian akan membantu mereka mengembangkan salah satu pilar utama Indonesia tersebut," ujarnya, Rabu (2/8).
Pertanian Darul Falah telah berdiri sejak 1960. Perjalanan pasang naik dan pasang surut dalam mengelola berbagai produk pertanian telah dicicipi setiap generasi santri di sana. Termasuk berbagai pengalaman soal mempelajari mitra investasi dengan tingkah lakunya.
"Ini menjadi best practice bagi pesantren. Modal utama disini adalah mampu mengombinasikan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas," kata Bunzamin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id. Pengalaman pertanian ini menjadi pembelajaran berharga bagi siswa.
Pemaparan ini diceritakan Bunzamin pada sekitar 40 peserta pelatihan guru. Ia dan Baznas mendorong agar pesantren-pesantren lain bisa mengembangkan sektor yang sama, termasuk Pesantren Thafiz Agrowisata Shaleha.
Pesantren di Ciamis ini mengelola sebuah SLB Agrowisata. Saat ini ada 90 siswa tuna grahita, tuna rungu, dan tuna netra di sana. Selain itu, Pesantren juga mengelola sebuah Madrasah Aliyah Tahfidzh.
Direktur Baznas, Mohd. Nasir Tajang menyampaikan, pesantren telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan nasional. Sehingga pelaksanaan pendidikan di sana telah menjadi salah satu fokus utama Baznas.