Rabu 02 Aug 2017 16:47 WIB

Bareskrim Tahan Dirut PT IBU, Produsen Beras Maknyuss

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Polisi menyegel gudang penyimpanan beras yang dipalsukan kandungan karbohidratnya dari berbagai merk di gudang beras PT Indo Beras Unggul, di kawasan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7) malam.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Polisi menyegel gudang penyimpanan beras yang dipalsukan kandungan karbohidratnya dari berbagai merk di gudang beras PT Indo Beras Unggul, di kawasan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Reserse dan Kriminal Polri telah menetapkan Direktur Utama PT Indo Beras Unggul (PT IBU) Trisnawan Widodo (TW) sebagai tersangka. Polri pun telah melakukan penahanan kepada TW di Mapolda Metro Jaya. "Mulai hari ini tersangka sudah ditangkap dan langsung ditahan di Rutan Bareskrim Polri di Polda Metro," ujar Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/8).

Martinus menjelaskan, penahanan dilakukan atas pertimbangan dari penyidik Polri. Karena tersangka dikhawatirkan bisa melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. "Itu adalah kewenangan subjektif bagi penyidik (yang) beranggapan tersangka bisa melarikan diri maka dia (TW) ditahan dan supaya tidak ulangi perbuatan atau menghilangkan barang bukti," jelasnya.

Untuk diketahui gelar perkara kasus beras dengan dugaan kecurangan dan pemalsuan mutu ini dilakukan pada Selasa (1/8) malam. Pascagelar perkara, penyidik segara melakukan penetapan tersangka kepada TW.

Baca Juga: Produsen Beras Maknyuss akan Dijerat Pasal Pencucian Uang.

TW dijerat dengan Pasal 62 juncto Pasal 8 Ayat 1 huruf e,f,g atau Pasal 9 Ayat h UU No 8 Tahun 1999 yakni tentang Perlidungan Konsumen. Selain itu, PT IBU juga dijerat dengan Undang-Undang Pasal 144 jo Pasal 100 Ayat 2 UU No 18 tahun 2012 tentang Pangan. Serta akan disasar juga dengan dugaan tindak pidana pencucuian uang (TPPU).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement