Rabu 02 Aug 2017 17:34 WIB

Enam Kabupaten Raih Penghargaan Adipura Kencana dari KLHK

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Penyerahan penghargaa Adipura di Kementrian LHK, Rabu (2/8).
Foto: klhk
Penyerahan penghargaa Adipura di Kementrian LHK, Rabu (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam kabupaten meraih penghargaan Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). KLHK memberikan penghargaan ini untuk Kudus, Pemkot Surabaya, Tangerang, Balikpapan, dan Kabupaten Jombang.

Bupati Kudus Musthofa mengatakan, penghargaan yang diterima setiap pemerintah daerah sebenarnya telah menjadi kewajiban yang memang harus dikerjakana. Artinya setiap pemerintah daerah (Pemda) memiliki tanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan pengelolaan yang baik dan bermanfaat.

"Maka setiap lingkup dinas yang membidangi harus bisa mengerjakan pekerjaan yang memiliki nilai lebih agar lingkungan bisa semakin baik. Misalnya, dengan membuat sampah bisa lebih produktif," kata Musthofa ditemui dalam acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup, Rabu (2/8).

Musthofa menjelaskan, cara yang dilakukan Pemkab Kudus untuk menjaga kebersihan di daerahnya tidak lain karena kerjasama seluruh pihak khususnya masyarakat sekitar. Dalam setiap program kerja di Pemkab Kudus, Musthofa kerap mengajak masyarakat agar bisa berpartisipasi.

Menurutnya, partisipasi dari masyarakat mampu menggerakan setiap program yang dijalankan pemerintah daerah. Di Kudus, sedikitnya 70 persen masyarakat mau berkontribusi untuk menumbuhkan kondisi di daerah. Melalui program yang mampu mempertemukan Kepala Daerah dan masyarakat, maka setiap program bisa dijabarkan sehingga masyarakat paham manfaat dari program tersebut.

"Model manajemen seperti ini lah yang harus bisa ditumbuhkembangkan pemerintah daerah. Ini menjadi kebutuhan sehingga target yang diinginkan bisa tercapai bersama," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement