Rabu 02 Aug 2017 17:19 WIB

Soal Novel Sebut Nama Jenderal, Polri: Kita Biasa Difitnah

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Argo Prabowo Yuwono
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Argo Prabowo Yuwono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, Novel Baswedan kerap menyebutkan adanya keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyerangan atas dirinya tiga bulan lalu. Berhembusnya informasi itu, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono harus dibuktikan.

"Itu adalah isu atau info atau fakta hukum? Kalau selama ini polisi dituduhkan terus membuat masyarakat jadi tidak percaya sama polisi. Sampaikan saja. Kita biasa polisi difitnah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8).

Seharusnya, lanjut Argo, setiap informasi disampaikan pada polisi. Jika merupakan isu, maka isu tersebut harusnya diklarifikasi. "Jadi artinya kepolisian dituduh macam-macam tidak masalah tapi harus ada bukti kalau ada keterlibatan jenderal, siapa?buktinya apa? saksinya apa?" katanya.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi membutuhkan keterangan saksi, barang bukti dan keterangn korban untuk mencari siapa pelakunya. Namun, polisi justru belum mendapatkan keterangan dari Novel untuk dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Atas informasi yang disampaikan Novel ke sejumlah media, Argo pun menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, tuduhan itu menurut Argo harusnya disertai data pendukung. "Makanya saya tanya itu isu atau fakta hukum, kalau isu implikasinya apa? Ya jangan disampaikan kalau tidak ada datanya," pungkas Argo.

Sejak diserang tiga bulan lalu dengan siraman air keras ke arah mukanya, Novel pun mengalami kerusakan di bagian mata. Hingga kini dia pun masih menjalani perawatan di Malaysia. Sedangkan untuk pengungkapan kasusnya, polisi masih belum mendapatkan titik terang. Polisi telah membuat satu sketsa. Namun sketsa itu pun diungkapkan Argo belum tentu pelaku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement