Rabu 02 Aug 2017 19:22 WIB

Duterte Sebut Kim Jong-un Sebagai Orang 'Bodoh'

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Foto: Wu Hong/Pool Photo via AP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Rabu (2/8) menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebagai orang "bodoh", hanya beberapa hari sebelum Manila menjadi tuan rumah pertemuan internasional untuk membahas uji coba peluru kendali jarak jauh Pyongyang.

Duterte tidak berusaha berkata-kata sopan saat mengatakan bahwa Kim "tengah bermain-main dengan mainan berbahaya," sebagai awal dari pertemuan pekan depan antara para menteri luar negeri dari negara-negara yang terlibat dalam krisis semenanjung Korea.

Korea Utara kini tengah berupaya mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir berdaya jelajah antar benua yang mampu menyasar Amerika Serikat. Sementara itu sejumlah pejabat di Washington pada Sabtu mengaku bahwa uji coba terbaru Pyongyang pada Sabtu berpotensi mampu mencapai Amerika Serikat.

"Kim Jong Un ini adalah orang bodoh. Dia bermain-main dengan mainan yang berbaya," kata Duterte dalam pidato di depan para petugas pajak.

"Dia punya wajah yang terlihat baik, namun menipu. Jika dia melakukan kesalahan, maka kawasan Timur Jauh akan menjadi pulau gersang. Perang nuklir ini harus segera dihentikan," kata dia.

"Hanya dengan konfrontasi ringan, maka bom akan meledak di sini. Konflik akan menghancurkan tanah dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita semua," kata Duterte.

Pada tahun ini, Duterte adalah ketua Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Pada Senin, menteri luar negeri Filipina akan menjadi tuan rumah Forum Regional ASEAN, yang akan dihadiri oleh 27 negara termasuk Australia, China, India, Jepang, Rusia, Korea Utara, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Ini bukan pertama kalinya Duterte mengkritik Kim atas ambisi nuklir tokoh tersebut. Pada April lalu, dia mempertanyakan kesehatan mental Kim dan meminta Amerika Serikat untuk menahan diri dan tidak terpancing pada pria yang "ingin melihat akhir dunia."

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson, yang dijadwalkan akan hadil dalam pertemuan di Manila, pada Selasa mengatakan bahwa dirinya ingin menggelar dialog dengan Korea Utara dalam beberapa waktu mendatang, sambil menekankan bahwa negara tersebut bukanlah musuh dan Amerika Serikat tidak ingin menggulingkan rezimnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement