REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Barcelona melakoni comeback paling luar biasa dalam sejarah Liga Champions ketika melakoni laga kontra Paris Saint-Germain pada babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Maret silam. Kala itu, Barca melesakan tiga gol di tujuh menit terakhir pertandingan untuk memperkuat kemenangan dengan agregat 6-5 atas Paris Saint-Germain.
Barca menjamu PSG dengan defisit empat gol menyusul kekalahan 0-4 di Paris. Luis Suarez, gol bunuh diri Layvin Kurzawa, dan Lionel Messi membawa Barca memperkecil ketertinggalan agregat menjadi 3-4.
Namun, Cavani membawa PSG menjadi unggul agregat menjadi 3-5. Peluang Barca untuk lolos ke babak perempat final nyaris tertutup hingga Neymar melesakkan bola ke gawang PSG pada menit ke-88. Pada perpanjangan waktu, Neymar dan Sergi Roberto memastikan Barca berhasil lolos.
BBC menulis tanpa diragukan lagi, Neymar adalah inspirasi utama pada malam bersejarah itu. Ia melakukan performa cemerlang dengan mencetak dua gol terakhir. Selanjutnya, Neymar juga yang memberikan umpan silang sempurna untuk diubah menjadi gol oleh Sergi Roberto.
Keesokan harinya, Barcelona melalui akun Twitternya meluapkan suasana emosional atas kemenangan sekaligus keberhasilan Barca lolos ke babak berikutnya Liga Champions. Sebuah gambar dramatis yang dengan cepat berubah menjadi viral: Lionel Messi dengan pose merayakan kemenangan tersebut saat penggemar yang terpesona memuji kemuliaannya.
Tidak ada Neymar dalam gambar itu. Gambar itu memberi keyakinan: Neymar baru saja memberikan performa terbaik dalam kariernya untuk menginspirasi kemenangan yang menakjubkan, namun tetap saja semua orang membicarakan Messi.
Wartawan surat kabar Spanyol El Pais, Ramon Besa, mengungkapkan penjelasan itu untuk memahami alasan Neymar mengemasi tasnya dari Barcelona ke Paris. Meskipun Neymar belum mengungkapkan motif ingin meninggalkan Barca, banyak yang beranggapan dia tidak lagi puas menjadi bayang-bayang Messi. Pada usia 25 tahun, Neymar punya potensi bersinar pada Piala Dunia di Rusia tahun depan.
Satu tahun sebelum perhelatan itu, dia memilih bergabung dengan klub yang akan menjadikannya pusat perhatian, baik di dalam maupun di luar lapangan. Tindakan Neymar diprediksikan membuat Barca yang sedang berupaya kembali ke puncak, baik di Spanyol maupun Eropa, berada dalam krisis.
Sky Sports melaporkan Neymar telah menyetujui kesepakatan lima tahun dengan PSG dan dijadwalkan berada di Paris dalam dua hari ke depan untuk menyelesaikan transfer paling mahal dalam sejarah sepak bola dunia. PSG menebus Neymar dengan harga 222 juta euro (setara Rp 3,5 triliun) dari Barca.
Sky Sports meyakini Neymar memutuskan meninggalkan La Blaugrana setelah melakukan pembicaraan saat liburan di Rio de Janeiro pada awal Juni, sebelum bergabung dalam tur pramusim klub di Amerika Serikat. Pertemuan penting itu dihadiri Neymar, ayahnya dan agen Pini Zahavi, yang telah menjadi perantara kesepakatan tersebut.
Zahavi telah mengenal Neymar sejak usia 17 tahun dan telah menjadi salah satu penasihat terdekatnya. Seorang sumber di Spanyol yang dekat dengan Neymar mengatakan kepada Sky Sports bahwa Neymar mendapatkan tekanan besar untuk tetap tinggal di Barcelona sejak memutuskan pergi.
"Rekan setimnya ingin dia tetap tinggal tapi keputusannya dibuat," kata sumber itu.
Neymar akan bergabung dengan lima pemain Brazil di PSG, termasuk Dani Alves dan Thiago Silva. "Orang-orang mengatakan kesepakatan ini didorong oleh uang, tapi dia ingin menjadi pemimpin di klub. Dia ingin mandiri, dan ingin memenangkan Ballon d'Or. Dia percaya bahwa dia dapat melakukannya di Paris ," kata dia.
PSG belum mengkonfirmasi apakah sebuah kesepakatan telah dicapai.