Kamis 03 Aug 2017 09:39 WIB

Pengadaan Pangan Bulog Banyumas Terkendala Hama Wereng

Red: Andi Nur Aminah
Petani memotong padi yang roboh terserang hama wereng (ilustrasi)
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani memotong padi yang roboh terserang hama wereng (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PUWOKERTO -- Program pengadaan pangan yang dilaksanakan Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, terkendala serangan hama wereng. Kepala Bulog Banyumas Setio Wastono mengatakan, biasanya pada masa panen gadu seperti sekarang ini, gabah yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas bisa mencapai 1.000 hingga 1.500 ton per hari. "Namun saat ini hanya separuhnya," katanya didampingi Kepala Seksi Komersial M Priyono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (3/8).

Menurut dia, hal itu disebabkan banyak petani yang gagal panen akibat serangan hama wereng. Dengan demikian, kata dia, gabah yang masuk ke gudang-gudang Bulog Banyumas didominasi gabah hasil panen sebelumnya yang sempat disimpan oleh petani.

Dia mengakui jika saat sekarang, harga gabah di tingkat petani masih tinggi karena mencapai kisaran Rp 4.000 hingga Rp4.100 per kilogram. Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap melakukan penyerapan demi tercapainya target pengadaan pangan yang dilaksanakan Bulog Banyumas pada 2017.

"Tahun ini, kami ditarget sebesar 85 ton ton setara beras, namun hingga saat sekarang baru mencapai sekitar 33.600 ton setara beras," katanya.

Terkait upaya untuk merealisasikan target tersebut, Priyono mengatakan pihaknya akan memaksimalkan kegiatan pengadaan agar prognosa sebesar 85 ribu ton setara beras itu dapat tercapai. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya tetap melayani mitra kerja Bulog yang hendak menyetorkan gabah atau beras pada hari Sabtu dan Ahad. "Jadi, kami buka layanan tujuh hari, tidak lima hari kerja, karena Sabtu dan Ahad tetap buka," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement