REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Masjid Jawadia yang terletak di Kota Herat, Afghanistan, pada Rabu (2/8). Akibat serangan tersebut, puluhan orang meninggal dunia dan luka-luka.
"Sekitar 50 orang Syiah tewas dan 80 orang lainnya cedera oleh serangan pejuang ISIS kemarin di sebuah masjid di Herat, Afghanistan," kata kantor berita milik ISIS, Amaq, dilansir dari Straits Times, Kamis (3/8).
Pihak berwenang dari Pemerintah Afghanistan menyampaikan, awalnya 30 orang yang sedang sembahyang dilaporkan meninggal dunia akibat bom bunuh diri. Di antara 30 korban terdapat anak-anak muda. Sementara, 64 orang lainnya mengalami luka-luka karena pelaku bom bunuh diri melemparkan granat ke Masjid Jawadya.
Sebelumnya sebagaimana dilaporkan Aljazirah pada Rabu (2/8), serangan bom bunuh diri menyasar masjid saat shalat Isya. Ada sekitar 300 jamaah yang sedang bersembahyang saat itu. Juru bicara Provinsi Herat, Jalani Farhad menyampaikan, korban meninggal dunia mencapai 50 orang.
Sementara, seorang anggota parlemen dari Herat, Mehdi Hadid mengatakan kepada AP, meninjau lokasi beberapa saat setelah ledakan terjadi. Bom bunuh diri ini merupakan salah satu pembantaian yang mengerikan. "Diperkirakan sekitar 100 orang tewas dan terluka, tersebar di seluruh Masjid Jawadia," ujarnya.