Kamis 03 Aug 2017 16:40 WIB

PT Pelindo II Tingkatkan Layanan Bongkar Muat Lewat Kereta

Suasana bongkar muat di pelabuhan. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Suasana bongkar muat di pelabuhan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- PT Pelindo II/IPC Cabang Bengkulu dan PT Trans Rentang Nusatara (TRN) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). Kerja sama keduanya dalam rencana penanganan bongkar muat dan kargo lainnya dari dan menuju pelabuhan melalui jalur rel kereta api di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.

General Manager PT Pelindo II/ IPC Cabang Bengkulu, Drajat Sulistyo dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8), menyampaikan, MoU itu ditandatangani bersama Direktur Utama (Dirut) PT TRN, Indrajaya Putra Januar, disaksikan para jajaran direksi beserta staf kedua perusahaan, pemerintah, DPRD, dan sejumlah pengusaha.

MoU tersebut merupakan upaya pengembangan infrastruktur di wilayah Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, dan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan pengguna jasa kepelabuhanan serta untuk mengkaji tentang bongkar-muat batubara dan cargo lainnya. Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menyetujui pembangunan jalur kereta api itu pada 19 April 2017 melalui pemaparan hasil laporan pra-studi kelayakan sistem perkeretaapian Pulau Baai-Kota Padang yang dibuat oleh PT TRN.

"Tujuannya agar jalur pendistribusian barang antar pelabuhan melalui darat yang rencananya akan dimulai pada awal tahun 2018 mendatang segera terlaksana," ujarnya.

Ruang lingkup kerja sama yang tertuang dalam naskah MoU meliputi pembangunan jalur rel kereta dari Bukit Asam, Muara Enim, Padang menuju Pelabuhan Pulai Baai, Bengkulu. MoU itu juga menyiapkan pembangunan terminal curah kering terkait dengan penenganan kegiatan bongkar muat batubara dan kargo lainnya di Pelabuhan Pulau Baai.

Kemudian, penanganan bongkar-muat batubara dan kargo lainnya dari dan ke pelabuhan melalui jalur rel kereta api di Pelabuhan Pulau Baai secara bertahap, dan bersama-sama mempersiapkan kajian aspek bisnis, legal, teknis dan operasional serta melakukan kajian pola kerja sama dalam rencana penanganan bongkar-muat batubara dan cargo lainnya.

"Pentingnya kerja sama ini agar efektivitas pendistribusian barang dan konektivitas antardaerah dapat segera terlaksana. Hal ini juga dapat menjadi salah satu penunjang penting bagi pelayanan jasa yang ada di Pelindo II Cabang Bengkulu dapat menjaring mitra-mitra pengguna jasa kepelabuhanan untuk melakukan pendistribusian barangnya di Pulai Baai," ujarnya.

Terlebih, lanjut Drajat, Pelabuhan Pulau Baai selain memiliki fasilitas penunjang yang memadai sebagai pemberi jasa ke pelabuhan, juga merupakan salah satu pelabuhan yang mempunyai area terluas nomor dua di Pulau Sumatra dan aksesibilitas dari semua wilayah.

"Sehingga dengan adanya kerja sama ini, tujuan kita untuk menjadi pelabuhan internasional dapat terealisasikan dengan cepat sesuai target yang kami miliki," kata Drajat.

PT Pelindo II/IPC merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa kepelabuhanan dan lainnya. Salah satu lokasi pelabuhan yang dikelola berada di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Sedangkan PT TRN adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang transportasi, pertambangan, dan investasi.

Melalui penandatanganan MoU ini, diharapkan terbangunnya kemitraan dan sinergitas usaha antar kedua perusahaan tersebut dengan prinsip saling menguntungkan dan mengoptimalkan sumber daya yang didasari pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Selain itu, mewujudkan serta meningkatkan hubungan dan kerja sama antarpemerintah daerah dan pemerintah pusat, pengusaha, dan masyarakat secara berkesinambungan, serta memberikan dampak dan kontribusi positif bagi kemajuan Kota Bengkulu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement