REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pameran dan Kompetisi Filateli Kelas Dunia digelar di The Trans Luxury Hotel pada 3-7 Agustus 2017. Penggemar filateli dari seluruh dunia, bisa melihat ribuan prangko yang dipamerkan di acara tersebut.
Menurut Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) R Soeyono mengatakan, sebelumnya pada 1996 juga pernah digelar pameran filateli remaja kelas dunia. Pameran tersebut dinilai sukses sehingga PFI ingin kembali menghadirkan pameran filateli di Indonesia khususnya di Kota Bandung.
"Sebenarnya awal mula dari pameran Bandung 2017 ini lingkupnya Asia Pasifik, tapi kita tingkatkan menjadi tingkat dunia. Mengambil nama Bandung dan kebetulan wali kota Bandung juga hadir di sini, " ujar Soeyono dalam sambutannya di Trans Convention Center, Kamis (4/7).
Soeyono mengatakan, Pameran dan Kompetisi Filateli bergengsi ini diikuti 60 negara peserta. Yakni, ada sekitar 455 bahan pameran yang akan dipajang dan 1.937 frame. "Frame-nya kita khusus dari Taiwan. Tanpa dukungan dan jaminan PT Pos tentu saja frame ini tidak akan datang," katanya.
Menurut Soeyono, tema yang diangkat pada pameran ini adalah Jembatan Menuju Dunia Yang Damai Melalui Prangko (Bridging To The World Of Peace Through Stamp). Tujuannya, untuk meningkatkan persahabatan antara filatelis dunia sebagai salah satu andil untuk menciptakan perdamaian dunia, serta memajukan perfilatelian dalam segala aspek.
Sekaligus memperingati hari HUT Proklamasi RI yang ke-72, Memperingati 72 Tahun Provinsi Jawa Barat, dan Memperingati 207 Tahun Kota Bandung. "Kami pun ingin membangkitkan kehidupan perfilatelian di tanah air," katanya.
Soeyono berharap, penyelenggaraan event ini akan dapat menginspirasi masyarakat luas akan perlunya tertanam rasa cinta tanah air, rasa kebanggaan atas Bangsa dan Negara Indonesia, cinta perdamaian serta kecintaan terhadap budaya bangsa.
Hobi filateli ini, kata dia, di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur seperti ketelitian, ketekunan, kesabaran, disiplin, kejujuran, semangat menambah pengetahuan dan rasa persahabatan. Serta, perlu terus dikembangkan di tanah air karena cukup relevan dengan upaya pembinaan karakter bangsa khususnya pada generasi muda penerus bangsa.
"Makna itu lah yang ingin dicapai dengan penyelenggaraan event kejuaraan dan pameran filateli tingkat internasional ini," katanya.
Pada pameran ini, kata dia, jumlah koleksi yang akan diterima panitia terdiri dari 1.919 frame dari 9 kelas yang dipertandingkan. Yakni, terdiri dari 371 di atas frame/ Panel dan 84 judul literature. Serta, 5 frame koleksi kehormatan (Undangan) dan 14 frame koleksi Grand Prix FIP. "Selain koleksi yang dipertandingkan, pada pameran ini akan diikuti pula oleh sekitar 60 stand," katanya.
Selain itu, kata dia, ada 25 (dua puluh lima) booth pedagang prangko/numismatic dalam negeri dan administrasi pos yang akan mendaftar. Di antaranya, Singapore Post, Chunghua Post, China Post, DPR Korea Post, Bangladesh Post, Malaysia Post, Vietnam Post, Philippina Post, Macau Post, Botswana Post, Leichtenstein Post, Turkey Post, German Post, India Post, dan Namibia Post.
"Dalam pameran ini (yang dikompetisikan) akan dijuri oleh 55 (lima puluh lima) orang juri berasal dari berbagai Negara dunia dengan spesifikasi kelas sesuai keahliannya," katanya.
Hadir dalam pembukaan pameran ini Menteri Kominfo Rudiantara, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Dirut PT Pos Gilarsi Wahju Setijono.