REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Museum Bahari sedang mengalami revitalisasi sejak sebulan lalu. Revitalisasi tersebut dilakukan karena ada beberapa pergantian material Museum Bahari yang sudah hancur.
"Ada material kayu yang diganti karena sudah keropos berat. Ada juga beberapa lantai diganti," ujar anggota Tim Cagar Budaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Candrian Attahiyyat, saat dihubungi oleh Republika.co.id, Jumat (4/8).
Candrian mengatakan Museum Bahari sudah mengalami beberapa kali revitalisasi sejak 1977. Namun, arkeolog senior tersebut lupa berapa kali Museum Bahari direvitalisasi. Biasanya, kata dia, yang direvitalisasi adalah dinding karena daerah Museum Bahari memiliki lingkungan yang buruk. "Biasanya yang hancur adalah dinding karena di situ kan daerahnya nggak bagus. Karena lingkungannya sangat buruk sehingga rembesannya sampai ke dinding semua," kata dia.
Dia menyebut, mengatakan revitalisasi Museum Bahari dan Pasar Ikan akan rampung tahun ini. Namun, revitalisasi Pasar Heksagon ditargetkan rampung 2018. Di sisi lain, Candrian mengatakan revitalisasi Museum Bahari, Pasar Ikan, dan Pasar Heksagon akan tetap berjalan meski berganti kepemimpinan dari Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ke kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. "Ya, yang pasti dilanjutkan," ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, mengatakan revitalisasi Museum Bahari yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara, berjalan bersamaan dengan revitalisasi Pasar Ikan dan Pasar Heksagon. Revitalisasi Pasar Ikan berada di bawah naungan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan revitalisasi Pasar Heksagon berada di bawah naungan PD Pasar Jaya.
"Revitalisasi Museum Bahari yang di (Kampung) Akuarium ini berjalan bersamaan. Tahun ini yang akan berjalan programnya Pak Darjamun (Dinas KPKP), terus PD Pasar Jaya juga lagi perencanaan," ujar Saefullah di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (4/8).
Dia berharap revitalisasi ketiga tempat tersebut selesai pada 2018. "Jadi saya rasa 2018 itu sudah kebentuklah ya," kata Saefullah.