Jumat 04 Aug 2017 16:15 WIB

Kunjungi Iran, Luhut akan Pastikan Pertamina Mendapat Proyek

Ladang minyak Iran
Foto: .
Ladang minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan memastikan rencana pengelolaan lapangan minyak dan gas bumi di Iran oleh PT Pertamina (Persero) dalam kunjungan kerjanya ke Iran, akhir pekan ini.

Saat meninjau proyek LRT Jabodebek di sisi ruas jalan tol Jagorawi, Jakarta, Jumat (4/8), Luhut mengatakan kunjungan kerja itu dilakukan dalam rangka mewakili Presiden Joko Widodo sebagai utusan khusus guna menghadiri pelantikan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk masa jabatan kedua.

"Memang ada dua proyek yang kami akan rundingkan. Pertama adalah soal dua blok minyak untuk Pertamina yang cadangannya 3 miliar barel. Itu kan sampai sekarang 'on off'. Itu kami mau tanyakan, jadi mau dikasih atau tidak? Kalau enggak jadi ya sudah tidak apa-apa," katanya.

Kerja sama dengan Iran terkait pengelolaan lapangan minyak itu merupakan hasil kunjungan Presiden Joko Widodo saat melawat ke Iran pada akhir 2016. Langkah itu juga sejalan dengan upaya Pertamina untuk agresif mengembangkan bisnis hulu migas di luar negeri. Terlebih, kedua lapangan minyak tersebut memiliki potensi menjanjikan.

Lebih lanjut, mantan Menko Polhukam itu mengatakan proyek kedua yang akan dibicarakan yakni mengenai rencana pembangunan pabrik turbin listrik di Indonesia oleh Mapna, perusahaan Iran yang banyak memproduksi peralatan sektor kelistrikan dan energi.

Ia menilai penjajakan kerja sama pembangunan pabrik turbin listrik di Indonesia akan potensial dikembangkan untuk menekan biaya pembangunan pembangkit listrik. Dengan demikian, listrik yang lebih terjangkau akan dapat diakses masyarakat luas.

"Kami melirik itu (kerja sama dengan Mapna) karena bisa bikin di sini jadi 'Indonesia made' (buatan Indonesia). Biayanya lebih murah 40-60 persen," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement