REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP PKS Zainudin Paru menilai jargon Partai Nasdem sebagai parpol yang ingin melakukan restorasi di Indonesia patut dipertanyakan. Menurut dia, Nasdem saat ini justru malah mengerosi nilai demokrasi Indonesia.
"Dari pernyataan Pak Viktor ini, kami mohon maaf, malah mempertanyakan betul jargon Partai Nasdem yang untuk merestorasi Indonesia, tapi malah justru mengerosi nilai demokrasi, politik budaya, sosial dalam konteks Indonesia yang damai," kata dia di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (4/8).
Sementara itu, Ketua DPP PKS Bidang Wilayah Dakwah Bali-Nusra Sugeng Susilo menuturkan, pernyataan Viktor itu patut dipahami sebagai kiat untuk memasarkan calon-calonnya di daerah.
Namun, menurut dia, masih banyak cara lain yang lebih elegan sehingga tidak keluar kata-kata seperti dalam video pidato yang viral belakangan.
"Kita paham bahwa cara itu untuk me-marketing-kan calon-calonnya. Tapi, masih banyak cara lain yang elegan. Harusnya kan saling menyatukan. Mungkin akan menjadi lebih dihargai anak bangsa. Mungkin Pak Viktor dalam kondisi tak sehat, mudah-mudahan itu bukan ucapan dari hati yang paling dalam," ujar dia.
DPP PKS mengecam keras pernyataan Viktor saat di Kupang yang tidak sesuai dengan fakta dan menjurus pada provokasi dan fitnah keji. Pernyataan tersebut, pun amat merugikan PKS karena, kata dia, parpol ini lahir dan hadir di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cita-cita mewujudkan Indonesia yang kuat dan bermartabat.