REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Angkatan Laut Turki dan Qatar akan melakukan latihan militer gabungan mulai Ahad (6/8) besok hingga Senin (7/8). Kegiatan yang digelar di wilayah perairan Qatar tersebut adalah bagian dari kerja sama keamanan yang dilakukan kedua negara.
Kementerian Pertahanan Qatar sebelumnya mengumumkan kegiatan ini, menyusul kedatangan kapal tanker Turki yang bernama TCG GOKOVA. Kapal ini ditempatkan di Pelabuhan Hamad, wilayah timur Ibu Kota Doha, Qatar. TCG GOKOVA menjadi salah satu perlengkapan latihan militer yang dilakukan oleh angkatan laut kedua negara.
Seperti dilaporkan middle east monitor, Turki menjadi salah satu negara yang memiliki kedekatan diplomatik dengan Qatar. Dukungan secara penuh diberikan pemerintah negara itu terhadap Qatar yang menghadapi blokade dari sejumlah negara Teluk Arab mulai pada 5 Juni lalu.
Saat itu, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA) yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Kemudian tiga negara lain, yaitu Yaman, Maladewa, dan Libya mengikuti langkah serupa.
Qatar dituding merusak dan memperburuk masalah regional Timur Tengah dengan menjadi pendukung kelompok teroris, termasuk Ikhwanul Muslimin. Negara itu juga disebut mendanai, merangkul terorisme, ektremisme, serta organisasi sektarian yang dianggap berbahaya untuk keamanan kawasan tersebut.
Dengan pemutusan hubungan diplomatik, Arab Saudi menutup perbatasan antara negara itu dan Qatar. Jalur transportasi melalui darat, laut dan udara juga seluruhnya diblokade.
Kemudian blokade disebut dapat membuat Qatar yang bergantung pada makanan impor dari negara-negara Teluk Arab cukup kesulitan. Namun, Turki memberi bantuan dengan mengirimkan pasokan produk pangan, salah satunya adalah susu segar.