REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dukungan terus mengalir ke keluarga korban pembakaran Muhammad Alzahra (Joya). Mulai dari anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka hingga pekerja sosial dari Kementerian Sosial mengunjungi rumah duka di Kampung Jati, Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Ahad (6/8).
Rieke menyatakan rasa belasungkawa atas kepergian Joya, dan berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi nantinya. "Motif apapun, aksi main hakim sendiri tetap disalahkan," kata Rieke seusai berkunjung ke rumah duka, Ahad (6/8).
Rieke mengatakan Indonesia adalah negara hukum sehingga seluruh perkara harus diselesaikan melalui jalur hukum. "Jangan hanya dugaan tapi langsung main hakim sendiri," ujar dia.
Dia pun meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini, dan menghukum pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku. Dia mengatakan, setiap manusia memiliki hak asasi manusia, maupun orang tersebut adalah pelaku kejahatan.
"Kami mendukung seluruh pihak berwenang untuk mengusut kasus hingga tuntas agar kejadian ini tidak terulang," kata dia.
Dia menjelaskan akan terus melakukan pendampingan kepada keluarga korban, baik dari dinas sosial maupun kementerian sosial. Dia juga memprediksikan kedepannya, negara dapat menanggung kelangsungan hidup Zubaidah dan anak-anaknya.
"Tentu saja, ada yang mem-follow up kelanjutan dari keluarga almarhum, baik dari dinsos maupun kemensos, karena tidak berlebihan kalau ibu siti zubaidah dan anaknya akan menjadi tanggungan negara," kata Rieke.
Sebelumnya, pekerja sosial Kementerian Sosial Akmal mendatangi rumah duka pada Jumat (4/8). Dia mengatakan mendapatkan mandat dari Direktur Kesejahteraan Sosial Anak untuk melihat kondisi istri almarhum Joya yang saat ini sedang mengandung enam bulan dan seorang memiliki balita.
Akmal mengatakan sangat miris dengan kejadian yang menimpa Kita. Kedepannya, kata dia Kementerian Sosial akan melakukan pendampingan kepada Zubaidah hingga proses melahirkan, dan menjaga kestabilan psikologis Zubaidah.
"Untuk anaknya juga nanti akan kita rekomendasikan untuk mendapatkan program kesejahteraan sosial anak," kata Akmal saat ditemui Republika di rumah duka, Jumat (4/8).
Dia menjelaskan akan mendata kebutuhan keluarga Kita hingga proses bersalin nanti, salah satunya adalah pembuatan kartu BPJS. "Tadi kami sudah sarankan untuk membuat BPJS dan kebetulan ada yang membantu, mungkin kami akan sediakan pemenuhan gizi untuk Bu Zubaidah. Kalaupun nanti pembuatan BPJS tersendat, kita akan bantu," kata dia.