Senin 07 Aug 2017 08:27 WIB

Perjalanan Panjang Cynthia Lamusu Dapatkan Buah Hati

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Pasangan selebritis Surya Saputra (kanan) dan Cynthia Lamusu.
Foto: Antara/Rossa Panggabean
Pasangan selebritis Surya Saputra (kanan) dan Cynthia Lamusu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Cynthia Lamusu mengaku sangat bahagia saat ini. Pasalnya ia sudah dikaruniai bayi kembar yang lucu. Kehadiran buah hatinya ini memang sudah lama dinanti olehnya juga sang suami Surya Saputra.

"Pengalaman kehamilan saya memang perjuangan. Ujiannya banyak. Penantian buah hati kami cukup lama delapan tahun," jelasnya kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.

Ia mengaku banyak yang mendoakan dirinya agar segera mendapatkan momongan. Dan di tahun kedelapan pernikahan mereka memutuskan untuk mencoba program bayi tabung atau dalam bahasa latinnya in vitro fertilization (IVF), yaitu sebuah teknologi kedokteran yang digunakan untuk membuahi sel telur wanita (ovum) di mana proses pembuahan tersebut terjadi di luar rahim.

"Tahun pertama IVF berhasil. Ketika diberi tahu berhasil mulai pengalaman untuk lebih disiplin terutama asupan makanan yang masuk ke tubuh saya. Mulai dari sarapan biasanya sarapan buah. Minum susu harus protein tinggi untuk persipakan kehamilan. Apalagi saya hamil di usia yang sudah tua. Jadi sejak diberitahukan hamil mulai deh disiplin makanan pola hidup saya seperti tidur, olahraga yang ringan-ringan," ungkapnya.

Ia melakukan hal itu karena memang kehamilan tersebut sangat di tunggu-tunggu selama delapan tahun. Hingga ia menjaganya dengan sangat ekstra.

Ujiannya tidak sampai disitu, Cynthia ternyata harus melahirkan lebih maju dibanding prediksi dokter. Saat itu ia diprediksi melahirkan bulan Desember, ternyata justru harus maju di bulan September.

Bukan hanya itu, karena memang kelahiran anandanya tidak sesuai perkiraan bulan lahir, membuat Cythia belum mempelajari apa-apa mengenai laktasi. Ia belum bertemu konselor laktasi. "Baru mau belajar Rabu, Minggu lahiran. Jadi otodidak," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement