REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI memuji kinerja wasit impor pada pekan ke-18 Liga 1 2017. Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria juga memberikan pujian terhadap sikap dan penghargaan yang ditampilkan para pemain terhadap keputusan wasit asing tersebut.
Pada penampilan pertama di pertandingan antara Persib Bandung yang menjamu PS TNI wasit asal Australia Shaun Evans yang ditunjuk memimpin laga menampilkan ketegasan dan pengambilan keputusan yang menjadi salah satu penentu serunya laga. "Ya secara teknis keputusan-keputusannya (wasit asing) tepat, tegas, tapi yang kita paling apresiasi adalah penghargaan pemain terhadap keputusan wasit," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (7/8).
Ratu mengatakan permasalahan wasit di Indonesia bukan hanya terkait teknis kualitas namun juga kepercayaan. "Isu kepercayaan dan reputasi pemain terhadap wasit juga penting," ujar dia.
Menurut Tisha, penilaian wasit impor itu dikembalikan ke pemain untuk melihat secara objektif bahwa kemampuan wasit-wasit Indonesia dan wasit asing. Jadi, dia menyatakan, performa wasit asing terlihat lebih maksimal karena juga bisa melihat dari reaksi pemain dalam keputusan yang diberikan.
Secara terpisah, Evans mengatakan ia hanya melakukan apa yang harus dilakukan oleh wasit dalam sebuah pertandingan. Dia mengaku tidak ada yang istimewa dari kepemimpinannya karena dia hanya menjalankan apa yang menjadi tugasnya di lapangan.
Evans juga mengaku sangat terbantu dengan rasa hormat yang diberikan para pemain dalam setiap keputusan wasit di pertandingan. Dia menambahkan rasa hormat dari semua pemain di lapangan menjadi penting karena tugas berat menjadi pengadil.
"Menjadi wasit juga harus enjoy, sopan dan bersahabat dengan pemain, namun tetap tegas dengan aturan," kata Evans.
Pada pertandingan tersebut, Evans dinilai jeli dan tegas dalam melakukan tugasnya. Menurut Evans, pemain sebaiknya tidak cepat puas dengan keputusan wasit tetapi harus percaya bahwa wasit melakukan yang terbaik yang dia bisa.
Dia menambahkan pemain pun bisa protes namun tidak dengan cara yang berlebihan di lapangan. "Yang penting juga kami bisa berkomunikasi dan mendapatkan penglihatan yang baik, karena selalu dekat dengan bola juga poin utama," kata dia.