Senin 07 Aug 2017 20:08 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Melambat

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Lokomotif uap Sawahlunto, Sumatra Barat, untuk pariwisata. (ilustrasi)
Foto: wordpress.com
Lokomotif uap Sawahlunto, Sumatra Barat, untuk pariwisata. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perekonomian Sumatra Barat (Sumbar) tercatat melambat pada kuartal kedua tahun 2017 ini menjadi 5,32 persen. Pada kuartal kedua tahun lalu, ekonomi negeri Minangkabau ini mencapai 5,85 persen.

Perlambatan kali ini disebabkan oleh penurunan produksi pertanian dan perkebunan akibat pergeseran musim panen. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis, lapangan usaha pertanian hanya mampu tumbuh 4,81 persen di kuartal II 2017. Padahal, kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 23,8 persen.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,67 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mampu memimpin dengan angka pertumbuhan 27,04 persen.

Bila dirinci lebih dalam, dari sisi produksi menunjukkan adanya pertumbuhan sektor pertanian yang positif sebesar 1,1 persen. Hal ini ditandai dengan meningkatnya produksi jagung dan padi dibandingkan kuartal sebelumnya.