Senin 07 Aug 2017 20:20 WIB

Nasdem: Viktor Laiskodat Harus Minta Maaf ke Siapa?

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Politikus Partai Nasdem Johnny G Plate.
Politikus Partai Nasdem Johnny G Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Johnny G Plate menjelaskan video pidato Ketua Fraksi Nasdem Viktor Bungtilu Laiskodat yang beredar di media sosial telah diedit sedemikian rupa. Menurutnya, Tim Kajian Nasdem telah melihat secara utuh video Viktor dan menilai isi pidato merupakan bentuk semangat menjaga ideologi negara.

Terkait permintaan maaf, menurut Johnny, hal itu berkaitan dengan personal. Tetapi yang ingin ditekankan Nasdem adalah perlu dikembalikan lagi pada konteks, konten dan substansi pidato. Menurut Nasdem, konteks dan konten pidato berkaitan dengan penguatan dan menjaga ideologi negara dalam menjaga konstitusi kebangsaan.

"Lalu kalau minta maaf kepada siapa, minta maaf karena (pidato) semangat menjaga ideologi negara?," kata Johnny di Jakarta, Senin (7/8).

Johnny mengatakan video yang beredar tidak lengkap dan telah diedit dengan tujuan tertentu, yakni menggiring kesimpulan yang berdampak pada beberapa pihak agar merasa dirugikan. Terkait itu, Johnny mengatakan, Nasdem bersimpati kepada rekan, kelompok atau bahkan Parpol yang merasa tak nyaman dengan dokumen tidak lengkap tersebut.

Tetapi kalau melihat secara utuh, pidato Viktor, menurutnya, justru menunjukkan semangat menjaga, melindungi konsensus, UUD 1945 sebagai konstitusi dan juga pluralisme, bhinneka tunggal ika.

"Selama tidak ada kesalahan, masa menjaga negara diberikan sanksi? Saat ini waktunya melihat waktunya Indonesia secara utuh dan lakukan demokrasi dengan kualitas lebih baik," jelasnya.

Johnny menjelaskan, kunjungan Viktor saat pidato di Kabupaten Kupang, NTT pada 1 Agustus lalu adalah dalam masa reses. Terkait imunitas dan hak-haknya anggota DPR, kata dia, telah diatur dalam UU MD3.

Nasdem menilai konteks isi pidato VBL tidak menyerang partai tertentu seperti yang marak diinformasilan. Menurut Nasdem, VBL hanya menyebut bahwa partai yang menolak Perppu Nomor 2 Tahum 2017 Tentang Ormas berpotensi menyerang UUD 1945.

Nasdem berpandangan VBL sama sekali tidak menyerang, menebar fitnah maupun menyampaikan perkataaan bahwa partai-partai yang menolak Perppu itu intoleran. Nasdem juga menyebut pidato Viktor dengan gaya, kultur yang menyesuaikam serta komunikasi yang cair di NTT telah banyak direspons positif oleh konstituen di sana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement