REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Jasa Marga Bali Tol yang mengelola jalan Tol Bali Mandara terus menyosialisasikan pemberlakuan transaksi nontunai mulai Oktober 2017. Direktur Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim mengatakan pihaknya siap menyukseskan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) di Bali dengan skema uang elektronik (Unik).
"Jalan Tol Bali Mandara akan menggunakan transaksi nontunai 100 persen mulai Oktober nanti," katanya dijumpai di Denpasar, Selasa (8/8).
Waktu transaksi pengguna jalan di pintu pembayaran tol rata-rata 8-15 detik, sedangkan menggunakan uang elektronik hanya dua detik. Tito mengatakan Tol Bali Mandara sering mengalami penumpukan pengguna jalan pagi dan sore hari.
Uji coba di jalan Tol Bali Mandara dilakukan bertahap mulai September 2017. Volume lalu lintas jalan Tol Bali Mandara sekitar 50 ribu kendaraan per hari, namun baru 11-14 persen transaksi menggunakan uang elektronik.
Pengguna jalan bisa menggunakan kartu E-Money, e-Toll (Bank Mandiri), Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), Blink (BTN), dan BPD Bali. Flash (BCA) dan Mega Cash (Bank Mega) masih dalam proses pemasangan. Tito memperkirakan akan ada tujuh bank dilibatkan dalam transaksi nontunai di tol Bali.
Jasa Marga Bali Tol mengola 20 gardu tol di Bali. Sebanyak 11 gardu tol sudah beroperasi otomatis, sementara sembilan lainnya akan menyusul Oktober nanti.
"Kami juga meminta bank untuk memfasilitasi top-up saldo kartu tol dari masing-masing bank.