REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Presiden Joko Widodo mengingatkan agar para pamong praja muda bisa bekerja dengan baik dalam melayani publik. Pemberian pelayanan pun tidak boleh membedakan masyarakat dari sisi apa pun.
"Jangan pernah melakukan diskriminasi pelayanan berdasarkan warna kulit, berdasarkan daerah asal, atau agama, dan lainnya. Itulah peran saudara-saudara dalam merajut persatuan dan kerukunan Indonesia kita," kata Jokowi dalam pelantikan pamomg praja muda di kampus IPDN, Selasa (8/8).
Pamong praja muda harus bisa menjadi prajurit persatuan Indonesia yang bertunggal ika. Untuk itu, semua elemen masyarakat harus bisa mendapatkan pelayanan publik yang sama cepatnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta para pelayan publik untuk menerapkan pola pikir cerdas. Perubahan cara kerja yang biasanya monoton harus diubah dengan cara kerja efektif dan efisien. Perkembangan teknologi juga harus bisa diimplementasikan dalam melayani masyarakat.
Jokowi menyebut, dengan kondisi sekarang, masyarakat akan membandingkan kecepatan pembuatan KTP elektronik dengan sistem pelayanan pemesanan makanan melalui gawai. Dengan kondisi tersebut, pelayan publik harus bisa mengubah paradigma ketika bekerja.
"Karena itu, semua pamong praja jangan pernah bekerja monoton, jangan pernah berpikir linear, dan jangan pernah terjebak dalam rutinitas. Kita semua harus berani melakukan terobosan. Saya ulangi sekali lagi, lakukan terobosan, " tegas Jokowi.