Selasa 08 Aug 2017 19:24 WIB

Komnas PA Minta Kasus Pelajar SD Sukabumi yang Tewas Diusut

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Arist Merdeka Sirait
Foto: antara
Arist Merdeka Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Komnas Perlindungan Anak meminta kasus meninggalnya pelajar sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi agar diusut tuntas. Langkah tersebut perlu dilakukan untuk kepentingan terbaik anak.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, korban tewas adalah SR (8 tahun), pelajar yang duduk di Kelas 2 SD Negeri Lengkoweng, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Korban diduga berkelahi dengan temannya pada Selasa (8/8) pagi.

Demi kepentingan terbaik anak dan membantu keluarga korban mengusut kematian SR, Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, mengatakan kematian SR di Sukabumi harus disikapi serius. Ia menerangkan Komnas Anak segera menurunkan quick investigator dari Komnas Anak Jawa Barat ke Sukabumi.

Keberadaan tim tersebut, Arist mengatakan, untuk menemui keluarga korban, pihak sekolah dan pihak-pihak lain guna menemukan bukti hukum untuk diserahkan kepada Polres Sukabumi. Bahan tersebut, dia mengatakan, nantinya dapat digunakan sebagai bukti petunjuk dan dikembangkan dalam proses penyidikan kepolisian.

Arist menambahkan, langkah ini dilakukan untuk mendorong Polres Sukabumi agar mengusut secara tuntas kematian SR. Komnas Perlindungan Anak lanjut dia menyesalkan adanya sikap Disdik Sukabumi di media daring yang menyimpulkan bahwa kematian korban karena riwayat kesehatan korban dan tidak ditemukan luka di tubuh korban.

Pasalnya ungkap Arist, pernyataan Disdik ini dinilai telah mendahului proses penyidikan. Sikap itu sambung dia terlalu terburu-buru dan sangat disayangkan.

Kapolres Sukabumi AKBP M Syahduddi kepada wartawan Selasa sore mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Penanganan kasus ini terang dia dilakukan oleh Polsek Cibadak. Menurut Syahduddi, rencananya pihak kepolisian akan melakukan otopsi dalam waktu dekat ini. Upaya ini kata dia untuk mengungkap penyebab tewasnya korban.

Syahduddi, korban sempat dibawa ke puskesmas oleh guru dan keluarga untuk mendapatkan tindakan medis. Namun kata dia setelah diperiksa ternyata korban telah meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement