REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Klub-klub sepak bola Jerman akan memerlukan bantuan dari pihak liga dan asosiasi sepak bola negara itu (DFB) untuk mengatasi para perusuh sepak bola. Hal ini setelah terjadi kerusuhan antarpenonton pada laga persahabatan antara Hanover 96 dan klub Inggris, Burnley, pada Sabtu (5/8).
Pertandingan pramusim klub Liga Inggris Burnley melawan klub Liga Jerman Hanover 96 pada Sabtu dihentikan setelah mendapatkan masukan dari pihak kepolisian. Laporan-laporan media mengatakan bahwa para penggemar klub Jerman melempari kursi dan menyerang para penggemar Burnley pada babak pertama. Itu terjadi beberapa saat setelah Burnley unggul pada laga ini.
"Grup-grup Ultras dibentuk di seantero negeri dan kami akan perlu menemukan jawaban-jawaban," kata Direktur Olahraga Cologne Joerg Schmadtke pada diskusi meja bundar di Duesseldorf pada Senin (7/8). "Namun kami, klub-klub, tidak akan mampu melakuannya sendiri. DFB sebagai organisasi payung dan DFL (Liga Sepak Bola Jerman) perlu ambil bagian."
CEO Dortmund Hans Joachim Watzke mengatakan pada pekan ini bahwa ia percaya terdapat kecenderungan para ultras kini menjadi bertambah kuat bersama-sama. "Timnya terkena getah dari para penggemar yang bermasalah. Dortmund didenda 100 ribu euro pada musim lalu setelah para penggemarnya menyerang pendukung tim tamu RB Leipzig."