Rabu 09 Aug 2017 13:54 WIB

Tiga Negara Pasifik Minati Beras Indonesia

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Qommarria Rostanti
Petani Menujukkan padi hasil panen dengan menggunakan mesin Combine Harvester di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (13/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petani Menujukkan padi hasil panen dengan menggunakan mesin Combine Harvester di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tiga negara pasifik yakni Samoa, Fiji, dan Vanuatu bersedia mengimpor beras asal Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, usai menggelar pertemuan dengan tiga menteri pertanian negara tersebut.

Amran mengatakan, impor beras akan dilakukan dari Merauke, Papua, yang menjadi batas terdekat Indonesia dengan negara-negara tersebut. Di sana, harga beras dijual Rp 23 ribu per kilogram atau 2 dolar AS. Namun Indonesia menawarkan harga lebih murah. "Kami tawarkan 1 dolar AS dan mereka bersedia. Ini poin penting buat kita," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Rabu (9/8).

Dia menyebut, dulu harga beras di Merauke mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Kini, harga beras tersebut telah mengalami penurunan signifikan yaitu Rp 10 ribu per kilogram. Dengan harga penjualan ekspor Rp 13 ribu per kilogram, diakui Amran masih ada margin keuntungan yang diambil. "Jangan jual mahal dulu nanti kalo sudah lancar, kita naikkan lagi," ujarnya.

Amran belum mengetahui berapa jumlah ekspor yang akan diakukan. Yang jelas, besarnya impor akan disesuaikan dengan kebutuhan ketiga negara tersebut. Namun belum dketahui kapan ekspor akan dilakukan, apakah tahun ini atau tahun depan.