REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, perilaku miskin etika para politisi belakangan ini terasa dengan munculnya isu reshuffle yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Isu reshuffle membuat pihak yang ingin menggeser atau bernafsu menjadi menteri semakin rajin menebar politik kotor melalui fitnah yang mengabaikan etika.
"Tengok saja, apa yang dialami Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan, Ignatius Jonan Menteri ESDM yang diterpa berbagai fitnah, Muhadjir Effendi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," kata Dahnil kepada Republika melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/8).
Menurutnya, kekuasaan telah mengotori ruang publik dengan hoax. Politik miskin etika ini sudah terlalu mengotori kehidupan sosial politik di Indonesia. Penting untuk Presiden Jokowi menuntaskan rencana reshuffle guna menghindari tambahan polemik kotor di ruang sosial politik.
Dahnil berpendapat, kebisingan politik yang cenderung tidak produktif jelas mengganggu. Kebisingan politik juga menghabiskan energi positif Indonesia untuk pembangunan. "Sikap tegas dan terang presiden penting untuk menghindari polemik yang tidak produktif," ujarnya.