Rabu 09 Aug 2017 15:54 WIB

BRI Kuasai 14,5 Persen Pangsa Pasar Kredit Tanah Air

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Nasabah melakukan transaksi menggunakan mesin ATM di Bank BRI Syariah, Jakarta, Ahad (2/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nasabah melakukan transaksi menggunakan mesin ATM di Bank BRI Syariah, Jakarta, Ahad (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menyatakan, pangsa pasar kredit naik hingga 14,5 persen pada 2016. Sebelumnya pada 2003, saat pertama kali melakukan penawaran saham Perdana (IPO), pangsa pasar kredit hanya 10,8 persen.

Wakil Direktur BRI Sunarso juga menyebutkan, pangsa pasar simpanan turut meningkat menjadi 14,9 persen pada akhir 2016. Sedangkan pada 2003, pangsa pasar simpanan BRI memiliki sebesar 8,6 persen.

Pangsa pasar laba bersih BRI juga mengalami kenaikan. Pada 2003, pangsa pasar laba bersih sebesar 11,3 persen lalu menjadi 24,17 persen di akhir 2016.

“Data ini menunjukkan, selama ini kinerja BRI selalu tumbuh. Kita tidak pernah menerapkan strategi negative growth (pertumbuhan negatif),” ujar Sunarso dalam Public Expose, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, (9/8).

Ia mengungkapkan, pendorong utama kinerja BRI selama ini yaitu segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Target kami, porsi pembiayaan ke segmen UMKM selalu meningkat, maka di 2022 portofolio kredit UMKM mencapai 80 persen dari seluruh total kredit yang disalurkan oleh BRI,” ujar Sunarso.

Penyaluran kredit BRI di akhir Juni 2017 tercatat sebanyak Rp 687,9 triliun atau tumbuh 11,8 persen dari penyaluran kredit di akhir Juni 2016 sebesar Rp 615,5 triliun. Dari seluruh kredit yang disalurkan BRI, 74,4 persen di antaranya atau senilai Rp 490 triliun disalurkan ke segmen UMKM.

"Fokus dan komitmen BRI terhadap pemberdayaan UMKM tidak terlepas dari fakta bahwa UMKM berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional, penyerapan tenaga kerja, termasuk memiliki andil dalam pemerataan hasil pembangunan," kata Sunarso.

Berdasarkan data BRI 2014, dari 56,4 Juta UMKM yang ada di Indonesia baru 30 persen yang mampu mendapatkan akses pembiayaan. Menurut Sunarso, hal itu merupakan potensi yang sangat besar bagi perusahaan.

Terkait kinerja saham, hingga akhir Juni 2017, BBRI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 376,2 triliun. Adapun komposisi pemegang saham BBRI tercatat dimiliki oleh pemerintah sebanyak 56,75 persen, lalu sekitar 35 persen dimiliki asing, dan sisanya sebanyak tujuh persen dimiliki publik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement