REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) merencanakan untuk melakukan akuisisi perusahaan sekuritas dan modal ventura (venture capital) dalam rangka mendorong pertumbuhan anorganik.
"Ke depan, kita ingin bertumbuh tidak hanya dari organik, tetapi juga dari anorganik," ujar Wakil Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Rabu (9/8).
Ia mengemukakan bahwa rencana akuisisi itu tertuang dalam pertumbuhan anorganik perseroan dengan menambah anak usaha baru dan melepas sebagian saham anak usaha. Dia berharap pada tahun ini rencana itu segera terealisasi. "Untuk akuisisi perusahaan sekuritas, bisa BUMN maupun swasta, target kami tidak satu perusahaan yang dituju," tuturnya.
Sementara untuk perusahaan modal ventura, kata dia, selain opsi akuisisi pihaknya juga melakukan kajian untuk membentuk sendiri. Perusahaan modal ventura ditujukan untuk melayani nasabah-nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tidak cocok mendapat produk perbankan.
"Pada intinya, aksi korporasi BRI untuk mendukung UMKM. BRI ingin porsi pembiayaan UMKM sebesar 80 persen dari portofolio pembiayaannya," ucapnya.
Sunarso memaparkan bahwa penyaluran kredit di akhir Juni 2017 tercatat senilai Rp 687,9 triliun atau tumbuh 11,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 615,5 triliun. Dari seluruh kredit yang disalurkan BRI itu, sebesar 74,4 persen atau senilai Rp 490 triliun disalurkan ke segmen UMKM.
"Target kami, porsi pembiayaan ke segmen UMKM selalu meningkat dan di 2022 portofolio kredit UMKM mencapai 80 persen dari seluruh total kredit yang disalurkan oleh Bank BRI," katanya.
Ia mengatakan bahwa fokus perseroan terhadap UMKM tidak terlepas dari kontribusi sektor itu dalam menggerakkan perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja serta memiliki andil dalam pemerataan hasil pembangunan. "Selain itu, UMKM resilient apabila menghadapi kondisi ekonomi yang sedang krisis," ujarnya.