Rabu 09 Aug 2017 21:49 WIB

Gubernur Sumbar Tawarkan Investasi di Tiga Sektor Unggulan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Pemerintah Provinsi menawarkan tiga sektor unggalan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya. Ketiganya adalah energi, pariwisata, dan perikanan. Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menjelaskan ketiga sektor tersebut masih sangat terbuka lebar bagi para investor.

Realisasi investasi di Sumatra Barat hingga Juli 2017 baru menyentuh 20 persen dari target tahun ini sebesar Rp 6,5 triliun. Artinya, Pemprov Sumbar menanggung pekerjaan rumah untuk mengisi ruang investasi di sektor energi, pariwisata, dan perikanan.

Di sektor energi, Sumatra Barat memiliki potensi yang cukup besar di bidang panas bumi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merangkum, potensi elektrifikasi yang bisa dihasilkan dari panas bumi menyentuh 1.685 Mega Watt (MW) yang tersebar di lebih dari 15 titik. Selain panas bumi, Irwan juga menyodorkan sejumlah sumber energi baru terbarukan (EBT) lainnya seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), atau pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG) yang memanfaatkan kotoran ternak.

Sementara di sektor pariwisata, Irwan menyebutkan bahwa kota-kota dan kabupaten di Sumatra Barat masih terbuka untuk investasi pengembangan destinasi wisata termasuk hotel. Ia menyadari, pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi warga yang bersifat berkelanjutan.

Hal ini, katanya, berbeda dengan sumber pertumbuhan yang hanya bergantung pada sumber daya alam seperti batu bara dan migas. Menurutnya industri pariwisata bersifat "tahan banting" dan bisa mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat di sekitar destinasi wisata.

"Di Padang saja hotel numpuk. Saya ambil benar merah, ada gula ada semut. Berarti Sumbar masih dianggap memiliki potensi dan peluang. Lihat saja tiket pesawat, selalu penuh," ujar Irwan dalam Forum Investasi Sumatra Barat, rabu (9/8).

Sementara untuk perikanan, Irwan mengakui bahwa Sumbar masih tertinggal dibanding provinsi di pesisir barat Sumatra lainnya seperti Lampung, Bengkulu, Sumatra Utara, hingga Aceh. Irwan mencoba mempromosikan potensi perikanan budidaya yang belum banyak diolah di Sumbar. Belum lagi perikanan tangkap yang juga selama ini kurang diminati masyarakat Sumatra Barat.

Irwan menambahkan, Sumatra Barat sebetulnya juga memiliki potensi pertambangan seperti tambang bijih besi di Pasaman Barat. Namun ia menyadari bahwa perizinan dan proses administrasi usaha pertambangan di Sumatra Barat masih cukup rumit lantaran 23 persen wilayah Sumbar diselimuti oleh hutan lindung, hutan konservasi, atau hutan adat.

"Urusannya panjang dengan kehutanan. Jadi kami tidak jualan. Karena tentu pertimbangannya ada skala ekonomis dan hambatan kehutanan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement