Kamis 10 Aug 2017 04:29 WIB

Manusia Modern di Indonesia Telah Berusia 63 Ribu Tahun

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
 Manusia prasejarah di Gua Kidang diyakini lebih cerdas dibandingkan manusia prasejarah di tempat lain pada zaman yang sama (Ilustrasi)
Foto: IST
Manusia prasejarah di Gua Kidang diyakini lebih cerdas dibandingkan manusia prasejarah di tempat lain pada zaman yang sama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Manusia modern hadir di Asia Tengggara kurang lebih sekitar 20 ribu tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Hal ini terbukti dari penelitian terbaru yang dipublikasikan di Nature Today, terhadap temuan gigi manusia awal yang berada di kepulauan Indonesia.

Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Macquarie University, di Sydney mengkaji beberapa fosil gigi manusia yang ditemukan lebih dari 120 tahun lalu di Gua Lida Ajer, Payakumbuh, Sumatera Barat.

Awalnya, kajian memprediksi temuan gigi di gua ini merupakan gigi manusia purba. Peneliti lantas kembali mengidentifikasi usia gigi manusia purba dari gua Sumatera ini dengan hadirnya manusia modern.

Nature Today menjelaskan, gigi ini adalah kunci untuk memahami saat manusia pertama kali melakukan perjalanan melalui wilayah kepulauan nusantara. Dan memberikan bukti pertama manusia modern di hutan hujan, serta perjalanan mereka akhirnya ke daratan Australia.

Gua Lida Ajer di dataran tinggi Sumatera Barat, awalnya digali oleh arkeolog Belanda, Eugene Dubois dan menemukan dua gigi manusia. Fosil gigi ini kemudian disebut dengan 'Manusia Jawa' dan diklaim menjadi bukti 'missing link' atau jalur yang hilang antara evolusi kera besar menuju manusia.

Namun, bukti tersebut telah terbantahkan saat mempertimbangkan jalan penyebaran manusia dari Afrika dan menyeberang ke Asia, terutama karena keraguan pada usia dan identifikasi gigi.

Tim dari Macquarie University mengakui, bagian tersulit mengungkap sejarah fosil gigi ini adalah keasrian situs gua yang hampir berusia 120 tahun dari awal penggalian Dubois. Tim hanya memiliki sketsa gua dan peta kasar dari salinan buku catatan asli Dubois.

Analisis gigi memungkinkan melihat struktur internal gigi, memperlihatkan ketebalan enamel dan persimpangan antara enamel dan dentin. Persimpangan ini sangat penting untuk membedakan gigi manusia modern dari gigi kera lainnya seperti orangutan, dan spesies manusia lainnya yang jauh lebih tua.

"Hasil kami menunjukkan bahwa gigi manusia diletakkan di dalam gua antara 73.000 dan 63.000 tahun yang lalu, menyiratkan bahwa manusia modern tinggal di bentang alam pada saat itu," katanya.

Bukti dari fosil di gua Lida Ajer ini menunjukkan, bahwa manusia modern telah tinggal lama di lingkungan hutan hujan Sumatera. Hal ini mengejutkan karena kajian sebelumnya manusia modern hidup di hutan hujan Sumatera di Asia Tenggara sekitar 45.000 tahun yang lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement