Kamis 10 Aug 2017 09:38 WIB

Meksiko Bersiap Hadapi Badai Franklin

Badai (ilustrasi)
Foto: Reuters
Badai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pemerintah telah mempersipakan lebih dari 3.200 tempat penampungan dan mengerahkan 8.100 prajurit di tiga negara bagian Meksiko untuk menghadapi kedatangan Franklin, yang berubah menjadi badai dengan Kategori 1 pada Rabu (9/8).

Direktur Komisi Pengairan Nasional (Conagua) Roberto Ramirez dalam satu taklimat pada Rabu (9/8) waktu setempat mengatakan, Badai Franklin sedang bergerak menuju pantai Negara Bagian Veracruz di Meksiko Timur, dengan kecepatan angin sampai 140 kilometer per jam dan mengakibatkan gelombang setinggi empat-enam meter.

Dengan garis tengah 600 kilometer, Badai Franklin berubah menjadi Badai Kategori 1 pada Rabu pukul 16.00 waktu setempat, dan diperkirakan memasuki daratan di Veracruz Utara serta Tengah pada Kamis setelah pukul 01.00 waktu setempat.

Ramirez memperingatkan badai itu akan mengakibatkan hujan lebat di Veracruz, dan Negara Bagian Puebla, Hidalgo serta San Luis Potosi, yang bertetangga, dengan curah hujan bisa mencapai lebih dari 300 milimeter.

Ia mengatakan pemerintah sedang siaga, untuk mengetahui apakah hujan mengakibatkan tanah longsor di keempat negara bagian tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis pagi. "Bagian terbesar daerah pegunungan dan sebagian jalan bebas hambatan bisa kejatuhan batu. Keprihatinan terbesar kami ada di sana," kata Ramirez.

Koordinator Nasional bagi Perlindungan Masyarakat di Meksiko, Luis Felipe Puente, menyeru warga yang tinggal di daerah yang beresiko agar pindah ke tempat perlindungan dan menghindari perjalanan pada malam hari.

Setelah terbentuk di Samudra Atlantik pada Ahad (6/8) sebagai topan tropis, Franklin melewati Negara Bagian Quintana Roo dan Semenanjung Yucatan tanpa menimbulkan kerusakan, sebelum memperoleh kekuatan di Teluk Meksiko.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement