Kamis 10 Aug 2017 22:00 WIB

Fakta Menarik Seputar Masjid Biru

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
  Masjid Sultan Ahmet atau Masjid Biru di Istanbul, Turki.
Foto: Blogspot.com
Masjid Sultan Ahmet atau Masjid Biru di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pertama, punya sebutan lain yang lebih kondang yakni Masjid Biru. Birunya masjid ini akan terlihat ketika masuk ke ruang utama yang didominasi tegel biru.

* Nama Sultan Ahmed yang dipakai untuk nama masjid diambil dari nama Sultan Ahmed I yang sangat ingin membangun masjid untuk menandingi simbol kekaisaran Bizantium, Hagia Sophia. Kedua rumah ibadah itu kini berdiri berhadapan dan membuat pengunjung bisa membandingkan.

* Sultan Ahmed I menginisiasi pembangunan Masjid Biru saat umurnya baru 19 tahun. Ia terbilang berani dengan ide itu. Sayangnya, Sultan Ahmed I meninggal dunia setahun setelah pembangunan Masjid Biru rampung, saat usianya 27 tahun.

* Sebuah madrasah, rumah sakit, sekolah dasar, pasar, makam Sultan Ahmed I bersama istri dan tiga anaknya, serta beberapa fasilitas lain berada dalam Kompleks Masjid Biru. Namun, sebagian besarnya rusak pada abad ke-19.

* Masjid tradisional umumnya punya satu hingga empat menara. Tapi, Masjid Biru punya enam menara yang konon karena sang arsitektur masjid, Sedefkar Mehmed Agha, salah mendengar instruksi. Perintah membangun antin minaret (minaret emas) terdengar menjadi alti minaret (enam minaret).

* Enam menara Masjid Biru ternyata menjadi kontroversi bagi Sultan Ahmed I karena menyerupai Masjidil Haram di Makkah. Karena itu, Sultan Ahmed I mengirim arsitektur Masjid Biru untuk membangun menara ketujuh di Masjidil Haram.

* Interior Masjid Biru dilengkapi 260 jendela yang sebelumnya dipasangi kaca warna dari abad 17. Sayangnya, kaca-kaca itu rusak dan diganti dengan replika.

* Interior langit-langit masjid dilapisi 200 ribu tegel biru bergambar bunga, pohon, dan pola abstrak yang membuat mereka menjadi contoh bagus desain karya pengrajin tegel Iznik pada abad 16.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement