Jumat 11 Aug 2017 14:27 WIB

Nasabah First Travel Minta Paspor Mereka Dikembalikan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Sejumlah nasabah First Travel mendatangi kantor First Travel di Jalan Radar Auri, Depok, Jawa Barat. Kedatangan mereka berujung sia-sia karena tidak ada satu pun orang di kantor tersebut. Gerbang dan pintu kantor juga telah terkunci tanpa ada penjagaan oleh petugas keamanan.
Foto: Republika/Umar Mukhtar
Sejumlah nasabah First Travel mendatangi kantor First Travel di Jalan Radar Auri, Depok, Jawa Barat. Kedatangan mereka berujung sia-sia karena tidak ada satu pun orang di kantor tersebut. Gerbang dan pintu kantor juga telah terkunci tanpa ada penjagaan oleh petugas keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan nasabah First Travel, mendatangi kantor jasa travel umroh dan haji itu di Jalan Raya Radar Auri, blok A Nomor 1, Cisalak Pasar, Cimanggis, Kota Depok, Jumat (11/8). Kedatangan mereka sudah sejak pagi dan massa mulai berkurang setelah ibadah salah Jumat.

Salah satu nasabah First Travel, Nur Aswir mengatakan para nasabah yang datang pada Jumat (11/8) ini menuntut pihak perusahaan untuk mengembalikan semua dokumen milik nasabah. Dokumen tersebut berupa paspor dan kartu kuning. "Karena kan kalau enggak ada itu kita susah untuk pindah menggunakan jasa di tempat lain," kata dia saat di depan kantor First Travel di Depok, Jawa Barat, Jumat (11/8).

Selain itu, Aswir dan nasabah lain juga meminta kepada pemerintah untuk membantu menyelesaikan persoalan yang dialami mereka, khususnya terkait dokumen tersebut. Kalau soal uang, bagi Aswir, itu bisa dinomorduakan.

Sebab saat ini, yang terpenting bagi nasabah, adalah bagaimana bisa berangkat ke tanah suci dengan menggunakan jasa di perusahaan yang lain. "Kalau uang, itu ya kita serahkan ke aparat penegak hukum. Karena kan ini juga sudah ditangani mereka," kata pria yang sudah menyimpan Rp 14 juta di First Travel sejak awal tahun ini. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement