Jumat 11 Aug 2017 17:02 WIB

Kunjungi Keluarga Siswa SD Tewas, Mensos: Setop Bully

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mendatangi rumah pelajar SDN Longkewang Kabupaten Sukabumi yang meninggal di sekolah Jumat (11/8).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mendatangi rumah pelajar SDN Longkewang Kabupaten Sukabumi yang meninggal di sekolah Jumat (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi keluarga pelajar SDN Longkewang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Jumat (11/8). Dalam kunjungan tersebut Mensos meminta agar kekerasan dalam bentuk apapun harus dihindari terjadi di lingkungan sekolah.

'Sambil menunggu hasil otopsi dan penyelidikan yang dilakukan kepolisian, saya mengajak hindari kekerasan dalam bentuk apapun baik lisan, fisik atau sosmed di handphone,'' ujar Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan selepas menemui keluarga korban di Kampung Citiris, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan.

Sebelum kasus SR (8 tahun) yang meninggal di SDN Longkewang Sukabumi kata Khofifah pada bulan lalu dikagetkan perundungan yang dilakukan secara berkelompok oleh anak SMP dan SD. Masing masing masyarakat lanjut dia punya kewajiban untuk menjaga jangan sampai terulang kembali kasus tersebut.

Menurut Khofifah, apa yang terjadi pada SR kebetulan terjadi di sekolah. Oleh karena itu kata dia harus menjadi satu kesatuan tanggung jawab sekolah. Selain itu kata dia harus menjadi bagian koreksi bersama sebagai sebuah bangsa karena IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di manapun diukurnya salah satuya dari partisipasi pendidikan.

Khofifah mengatakan, kehadirannya di Sukabumi bersama dengan Direktur Anak dan Direktur Bencana Sosial Kemensos. ''Ketika hadir di berbagai even dan takziah kepada keluarga korban maka tugas di kemensos,'' imbuh dia.

Berbagai ikhtiar untuk meningkatkan angka partispasi pendidikan ungkap Khofifah, diantaranya kartu Indonesia pintar dan pogram keluarga harapan (PKH). Upaya ini kata dia harus sinergi dengan upaya perbaikan manajemen sekolah dan kemampuan kepala sekolah serta guru kelas.

''Supaya murid di sekolah termonitor kalau ada guru kelasnya,'' ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan, sejumlah program pemerintah ini menjadi  satu kesatuan dari besarnya komitmen untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan. Tidak hanya dengan pemenuhan kartu Indonesia pintar melainkan manajemen di sekolah.

Di sisi lain ungkap Khofifah, kasus hukum SR ini sudah ditangani kepolisian. Sehingga kata dia hal-hal terkait tindak lanjut proses penyelidikan sudah ditangani polisi. Kalau terkait bagaimana sebetulnya manajemen sekolah ungkap Khofifah, maka yang bisa memberikan perlindungan kepada anak didik yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika di daerah menjadi tanggung jawab dinas pendidikan dan kebudayaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement